Perjalanan ke desa Mo Hra
Terletak tak jauh dari pusat kota Pleiku, Desa Mo Hra adalah desa kecil masyarakat Bahnar, yang terletak di antara hutan pinus dan ladang tebu yang luas di Provinsi Gia Lai . Desa ini merupakan destinasi ideal bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam kehidupan dan budaya asli masyarakat Bahnar, di mana nilai-nilai tradisionalnya masih dilestarikan dan diwariskan turun-temurun.

Dimana budaya diwariskan dari generasi ke generasi
Melangkah ke Desa Mo Hra, pengunjung akan langsung merasakan suasana nyaman dan keakraban komunitas. Di rumah-rumah adat, gambaran para lansia yang dengan sabar mengajari generasi muda menenun merupakan pemandangan yang umum. Tanpa membaca buku, pelajaran tentang cara mencukur rotan dan membengkokkan bilah bambu untuk membuat keranjang dan nampan diajarkan melalui pengamatan dan praktik yang cermat.

Sementara itu, di rumah-rumah panggung, para perempuan dengan tekun memintal dan menenun. Dari kapas mentah, melalui tangan-tangan terampil para perempuan, benang-benang tersebut perlahan-lahan terbentuk dan ditenun menjadi kain brokat bermotif unik, yang dijiwai oleh identitas budaya Bahnar. Ini bukan hanya kegiatan ekonomi , tetapi juga cara bagi generasi perempuan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan leluhur mereka.

Hidup sederhana di tengah hutan
Kehidupan di Mo Hra terasa damai dan menyatu dengan alam. Di sore hari, gambaran para perempuan yang menumbuk padi dan menampi padi bersama untuk menyiapkan makan malam menciptakan suasana kerja yang puitis. Saat matahari terbenam, asap dapur dari rumah-rumah panggung mulai menyebar, menyatu dengan ruangan, membawa aroma ketan dan ayam bakar yang disiapkan oleh para perempuan muda.

Pagi-pagi sekali, ketika kabut masih menyelimuti lereng bukit, para gadis desa saling mengajak untuk pergi ke sungai di ujung desa untuk mengambil air. Bayangan mereka membawa labu kering untuk dijadikan keranjang air, berjalan perlahan di tepi sungai yang jernih, menggambarkan keindahan alam pegunungan dan hutan Dataran Tinggi Tengah yang asri, murni, dan semarak.

Festival Gong dan festival 'hantu lumpur' yang unik
Saat malam tiba, Mo Hra menjadi hidup dengan suara gong. Di bawah api unggun yang berkelap-kelip, seluruh desa, mulai dari lansia hingga anak-anak, bergandengan tangan dan menari mengikuti tarian tradisional. Suara gong yang agung dan bergema menggema di tebing, menciptakan suasana festival yang sakral dan kohesif.

Salah satu ciri budaya paling unik di sini adalah festival "hantu lumpur", bagian dari ritual Po Thi (upacara pelepasan makam). Selama festival, anak-anak akan melumuri tubuh mereka dengan lumpur, berdandan layaknya "hantu lumpur", dan berlarian serta bermain di sekitar desa. Berbeda dengan namanya yang agak khidmat, suasananya justru dipenuhi tawa. Menurut konsep masyarakat Bahnar, kegembiraan dan kegembiraan ini akan membuat yang hidup merasa tenang dan yang meninggal merasa damai, sekaligus membawa kedamaian bagi seluruh desa.

Saran untuk perjalanan penemuan
Untuk menikmati perjalanan yang lengkap dan bermakna ke desa Mo Hra, pengunjung harus menemukan cara untuk berinteraksi dengan penduduk setempat. Pemandu lokal yang memiliki pemahaman mendalam tentang adat dan praktik akan membantu Anda menemukan keindahan budaya yang paling autentik. Perjalanan untuk menjelajahi Mo Hra bukan sekadar perjalanan, tetapi juga kesempatan untuk merasakan dan merasakan semangat budaya Bahnar yang semarak di jantung Dataran Tinggi Tengah.

Sumber: https://baolamdong.vn/buon-mo-hra-tim-ve-net-van-hoa-bahnar-nguyen-ban-o-gia-lai-405586.html






Komentar (0)