Mengapa peran konseling psikologis sekolah sangat penting? Selama masa pertumbuhan seorang anak, mereka mungkin mengalami trauma fisik dan emosional. Trauma ini dapat berasal dari keluarga, sekolah, atau masyarakat luas.
Cedera fisik ditangani oleh dokter di rumah sakit. Cedera mental berat juga ditangani di rumah sakit khusus. Tetapi bagaimana dengan cedera mental ringan, yang cukup umum terjadi?
Konseling psikologis sekolah di Sekolah Marie Curie dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok.
Siswa berusia 11 tahun ke atas, selama masa pubertas, berada dalam periode perubahan psikologis dan fisiologis yang signifikan. Jika lingkungan tempat tinggal mereka (keluarga, sekolah, dll.) memiliki dampak negatif, mereka dapat dirugikan, dan kondisi psikologis mereka akan menjadi kompleks dan sulit diprediksi.
Menurut UNESCO, pendidikan memiliki empat pilar: "Belajar hidup bersama; belajar untuk mengetahui; belajar untuk melakukan; dan belajar untuk menjadi." Sekolah seharusnya tidak hanya mengajarkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga karakter. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyembuhkan luka emosional para siswanya.
Secara historis, guru wali kelas harus melakukan banyak hal, termasuk memberikan konseling psikologis kepada siswa mereka. Terkadang mereka berhasil, tetapi seringkali mereka gagal.
Dalam pekerjaan saya sebagai administrator sekolah, saya sangat prihatin tentang penyediaan konseling psikologis bagi siswa. Jika dilakukan dengan baik, hal ini dapat memberikan banyak dampak positif pada pengembangan karakter siswa dan mencegah kekerasan di sekolah…
Mengapa kita membutuhkan "3C"?
Pada tahun 2018, Sekolah Marie Curie ( Hanoi ) mendirikan ruang konseling psikologi sekolah di kampus My Dinh, dengan staf tetap sebanyak 5 petugas dan karyawan; kantor seluas 50 m² dengan semua peralatan yang diperlukan; dan pendanaan operasional tahunan.
Pada tahun 2022, sekolah tersebut mendirikan ruang konseling psikologi sekolah tambahan di kampus Van Phu yang baru, dengan skala yang serupa dengan kampus My Dinh.
Ruang konseling psikologis sekolah diatur dan dioperasikan sesuai dengan prinsip 3C, singkatan dari tiga kata "keahlian - profesionalisme - dedikasi".
Keahlian: Hal ini membutuhkan staf yang memiliki pelatihan mendalam di bidang psikologi secara umum dan psikologi pendidikan secara khusus. Selain pengetahuan profesional, konselor perlu memiliki keterampilan lunak seperti: keterampilan mendengarkan, keterampilan observasi, keterampilan kepemimpinan, keterampilan kerja tim, keterampilan berbicara di depan umum, keterampilan mengingat, dll.
Pada saat yang sama, teknik untuk menguasai emosi, mengelola waktu, dan keterampilan pemecahan masalah diperlukan untuk mengidentifikasi masalah siswa secara akurat.
Profesionalisme: Ini berarti bahwa semua kegiatan di dalam departemen, mulai dari tindakan pencegahan (meminimalkan risiko kesehatan mental yang dapat memengaruhi siswa) hingga konseling, ditugaskan dengan tepat dan ditargetkan secara jelas dalam proses dukungan. Semua anggota konseling harus mematuhi prosedur yang tepat dan etika profesional. Hasil konseling didokumentasikan dalam formulir yang telah diteliti, dikembangkan, dan disempurnakan.
Spesialis: mengacu pada seseorang yang dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan tetap, yang pekerjaan dan tanggung jawabnya terbatas pada lingkup tugas yang diberikan kepadanya.
Setelah hampir lima tahun beroperasi, sekolah saya telah mendukung ribuan siswa dan orang tua, dengan puluhan ribu sesi konseling (rata-rata, setiap siswa/orang tua membutuhkan dukungan lima kali ketika mengalami kesulitan psikologis). Mayoritas siswa yang menghadapi masalah psikologis secara proaktif mencari ruang konseling. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi yang diberikan siswa dan orang tua pada layanan konseling yang disediakan oleh para ahli psikologi.
Hasil paling nyata dari konseling psikologis sekolah adalah: selama lima tahun terakhir, insiden di antara siswa telah menurun secara signifikan, hampir sepenuhnya hilang; lingkungan yang ramah telah tercipta; siswa lebih menikmati datang ke sekolah; dan semua orang merasa lebih bahagia.
Tautan sumber






Komentar (0)