Saat berbicara dengan wartawan, Ibu Le Thi Thuy (Kelurahan Cam Le) menyampaikan: "Saat ini, membeli vitamin A melalui media sosial memang umum tetapi membawa banyak risiko."
Saya perhatikan banyak orang tua membeli suplemen vitamin A hanya karena orang lain menggunakannya, tanpa mengetahui jenisnya atau apakah cocok untuk anak mereka. Vitamin A bukanlah suplemen yang bisa dikonsumsi sembarangan; menggunakan dosis yang salah bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu, saya sangat prihatin dengan masalah ini, terutama pada anak-anak."
Tidak hanya warga yang menyatakan keprihatinan, tetapi para ahli kesehatan juga telah berulang kali mengeluarkan peringatan. Menurut Dr. Nguyen Dai Vinh, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Kota, vitamin A bukanlah obat atau suplemen makanan biasa. Vitamin A merupakan mikronutrien penting untuk perkembangan penglihatan, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan pada anak-anak.
Namun, jika digunakan secara tidak tepat, terutama dalam dosis berlebihan, dapat menyebabkan keracunan akut, kerusakan hati, gangguan neurologis, dan efek jangka panjang pada perkembangan fisik dan intelektual anak-anak.
Menurut Dokter Nguyen Dai Vinh, program suplementasi vitamin A dosis tinggi saat ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan dua kali setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember, melalui sistem pos kesehatan kecamatan dan desa.
Dosis vitamin A dalam program ini dikontrol secara ketat dalam hal kualitas, dosis, dan target pengguna untuk memastikan keamanan mutlak bagi anak-anak. Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya tidak membeli vitamin A dari sumber yang tidak dikenal, terutama melalui media sosial.
Ibu Le Tuong Vy (Lien Chieu) meyakini bahwa, dengan memanfaatkan informasi media tentang pentingnya vitamin A sebagai obat mujarab untuk meningkatkan penglihatan, menambah tinggi badan, dan meningkatkan kekebalan tubuh, banyak orang secara luas menjual vitamin A yang tidak diketahui asal-usulnya di media sosial.
"Beberapa orang bahkan memberikan petunjuk tentang cara menggunakan vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) sebagai berikut: anak-anak usia 6 bulan hingga 1 tahun harus mengonsumsi ½ tablet, anak-anak usia 1 hingga 6 tahun harus mengonsumsi 1 tablet, anak-anak usia 7 hingga 15 tahun harus mengonsumsi 2 tablet, dan orang dewasa harus mengonsumsi 4 tablet, setiap dua hari sekali. Namun, saya sangat khawatir, karena penggunaan vitamin A secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan serius," kata Ibu Vy.
Mengingat maraknya penjualan vitamin A secara online, dokter menyarankan agar suplementasi vitamin A harus diresepkan dengan jelas oleh tenaga kesehatan profesional, berdasarkan usia anak, status gizi, dan kondisi fisik. Terutama untuk anak-anak di bawah 5 tahun, yang sangat rentan terhadap kekurangan vitamin A, dosis yang salah, overdosis, atau suplementasi pada waktu yang salah dapat lebih berbahaya daripada tidak melakukan suplementasi sama sekali.
Untuk mencegah kekurangan vitamin A secara aman, orang tua sebaiknya melengkapi diet anak-anak mereka dengan makanan alami seperti hati hewan, wortel, labu, sayuran hijau, telur, dan susu. Pada saat yang sama, anak-anak harus berpartisipasi penuh dalam program suplementasi vitamin A gratis di pusat kesehatan setempat seperti yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan.
Dalam kasus di mana anak-anak menunjukkan gejala yang tidak biasa seperti mual, sakit kepala, pusing, atau sakit perut setelah mengonsumsi vitamin A, terutama jika mereka telah mengikuti "petunjuk dosis" daring, orang tua sama sekali tidak boleh mencoba mengobati anak di rumah. Anak-anak harus dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin untuk pemeriksaan, pemantauan, dan pengobatan tepat waktu untuk menghindari komplikasi berbahaya akibat keracunan vitamin A.
Sumber: https://baodanang.vn/canh-giac-voi-viec-mua-vitamin-a-tren-mang-xa-hoi-3265388.html






Komentar (0)