Seorang penggemar tim nasional Indonesia berusia 25 tahun, Djalu Ariel Fristianto, anggota kelompok Ultras Garuda, meninggal dunia saat menyemangati timnya dalam pertandingan imbang 0-0 melawan Lebanon pada malam 8 September di Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Menurut Bola, kejadian malang ini terjadi karena masalah kesehatan; pasien memiliki riwayat asma atau kesulitan bernapas dan meninggal dunia meskipun telah dibawa ke rumah sakit.

Bapak Thohir (ketiga dari kiri) saat pertandingan persahabatan Indonesia melawan Lebanon (Foto: CCN Indonesia)
Presiden Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut: "Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban. Saya hadir untuk menemui mereka. Semoga almarhum beristirahat dalam damai dan semoga keluarga diberi kekuatan."
Erick juga mendesak seluruh penggemar sepak bola Indonesia untuk selalu memperhatikan kesehatan pribadi sebelum menghadiri pertandingan di stadion.

Bapak Thohir hadir untuk menemui keluarga korban (Foto: Halaman pribadi Bapak Thohir)
PSSI juga menyarankan para penggemar untuk memperhatikan kesehatan mereka sebelum menghadiri pertandingan. Penonton dengan penyakit bawaan atau riwayat kondisi medis tertentu sebaiknya mempertimbangkan untuk menonton tim melalui televisi dan platform digital daripada datang langsung ke stadion.
Orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menghadiri acara yang ramai.
Menurut PSSI, layanan medis di stadion selalu dipastikan melalui koordinasi dengan pemerintah kota Surabaya, dengan didirikannya delapan pos yang dilengkapi dengan dokter dan tenaga medis yang siaga untuk menangani keadaan darurat.
Selain itu, semua penonton yang membeli tiket untuk menyaksikan tim nasional dilindungi oleh asuransi jiwa dari mitra resmi PSSI. Keluarga para korban juga akan menerima manfaat asuransi ini.
Sumber: https://nld.com.vn/cdv-indonesia-qua-doi-khi-xem-doi-nha-giao-huu-fifa-days-196250909113652255.htm






Komentar (0)