Tn. Nadella - saksi dalam persidangan antimonopoli pada 2 Oktober di Washington. Departemen Kehakiman menuduh Google menyalahgunakan dominasinya di mesin pencari untuk menghambat persaingan dan inovasi, sehingga merugikan pengguna. Kasus ini cukup mirip dengan gugatan terhadap Microsoft di akhir tahun 90-an.
Menurut Bapak Nadella, dominasi Google disebabkan oleh perjanjian yang menjadikan Google sebagai peramban bawaan di ponsel pintar dan komputer. Ia yakin bahwa pengguna pada dasarnya tidak memiliki banyak pilihan untuk beralih dari peramban bawaan di perangkat mereka.
“Kami adalah salah satu alternatif, tetapi bukan yang default,” kata CEO Microsoft.
Penasihat hukum Google, John Schmidtlein, menanyai Bapak Nadella tentang kasus-kasus di mana pengguna beralih dari Bing ke Google, meskipun mesin pencari Microsoft tersebut merupakan mesin pencari default di perangkat mereka. Ia berargumen bahwa Microsoft telah melakukan kesalahan dengan Bing yang membuatnya tidak dapat bersaing dengan Google.
Bapak Nadella membantah bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh Bing telah menyebabkan perubahan signifikan dalam pangsa pasar pencarian. Menanggapi hal tersebut, Google menegaskan bahwa program AI seperti chatbot ChatGPT meningkatkan persaingan di pasar mesin pencari.
Pimpinan Microsoft dipanggil sebagai saksi saat persidangan antimonopoli AS terbesar dalam seperempat abad memasuki minggu keempat.
Hakim Amit Mehta diperkirakan akan memutuskan tahun depan. Kasus antara Departemen Kehakiman dan Google berpusat pada kesepakatan yang dibuat Google dengan Apple dan produsen perangkat lain untuk menggunakan mesin pencarinya.
Pada tahun 1990-an, Microsoft menghadapi tuduhan bahwa mereka telah mengonfigurasi sistem operasi Windows-nya dalam berbagai cara untuk memblokir aplikasi dari perusahaan teknologi lain, mirip dengan bagaimana Google dituduh menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk memblokir pesaingnya dalam perang mesin pencari.
Kasus antimonopoli antara pemerintah dan Microsoft menjadi batu loncatan bagi Google untuk mengubah mesin pencarinya menjadi kekuatan dominan. Ketika produsen Windows ini mulai mengembangkan mesinnya sendiri, nama Google sudah identik dengan pencarian internet.
Namun, Microsoft tidak ragu mengeluarkan banyak uang untuk menantang Google dengan Bing, bahkan mencoba membeli Yahoo seharga 40 miliar USD saat Steve Ballmer masih menjadi CEO.
Bapak Nadella menggantikan Ballmer pada tahun 2014. Selama masa jabatannya, beliau memimpin Microsoft meraih kesuksesan besar di bidang komputasi personal dan cloud, yang meningkatkan nilai saham perusahaan sembilan kali lipat. Meskipun demikian, beliau gagal bersaing dengan Google, dengan Bing berada di posisi kedua yang jauh di bawahnya.
(Menurut ABCNews)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)