Menurut Presiden Ceko Petr Pavel, Ukraina hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan serangan balik pada tahun 2023. Sementara itu, saluran televisi AS CNN mengatakan bahwa pertahanan Rusia yang berlapis-lapis sulit ditembus.
Presiden Ceko menegaskan bahwa Ukraina perlu memanfaatkan peluang serangan balik tahun ini jika ingin mendapatkan keuntungan dalam konflik. (Sumber: Ukrinform) |
Pada tanggal 18 Juni, Presiden Ceko Petr Pavel, mantan Ketua Komite Militer Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO), mengatakan bahwa jika pasukan Ukraina tidak mencapai hasil positif dalam kampanye serangan balasan yang akan datang, pemerintah Kiev tidak akan lagi memiliki cukup kekuatan dan sumber daya untuk melancarkan serangan balasan baru, setidaknya sampai akhir tahun ini.
Jika ini terjadi, negosiasi dapat dilakukan untuk mengakhiri konflik atau gencatan senjata hingga Kiev dapat mengumpulkan cukup kekuatan baru untuk melancarkan serangan balasan. Bapak Pavel mengatakan bahwa Ukraina hanya memiliki satu peluang tahun ini, dan jika gagal, pada prinsipnya Kiev akan kesulitan melancarkan serangan balasan kedua karena alasan objektif.
Menurut pemimpin Ceko, Kiev belum menggunakan pasukan intinya dalam konflik, tetapi masih mencoba mengeksploitasi kelemahan dalam garis pertahanan berlapis-lapis tentara Rusia.
Mengomentari kampanye serangan balik Angkatan Bersenjata Ukraina (VSU), saluran televisi AS CNN mengatakan bahwa momentum ofensif Kiev belum memenuhi harapan pengamat.
Jurnalis CNN Tim Lister menegaskan bahwa arah Zaporizhzhia diidentifikasi oleh Ukraina sebagai area kunci, tetapi pada kenyataannya sulit untuk menembus pertahanan berlapis-lapis Rusia.
Selain itu, selain Zaporizhzhia, dengan beroperasi di sekitar Bakhmut dan lokasi lain di Timur, VSU mencoba menyebarkan pasukan Rusia ke berbagai arah untuk mengungkap kelemahan Moskow.
Karena Rusia perlu mempertahankan garis depan yang berliku sepanjang 1.000 km, VSU dapat menggunakannya sebagai basis serangan balik. Namun, karena posisi yang dipegang Rusia sangat dipertahankan dan Kiev tidak memiliki superioritas udara, hal ini diperkirakan akan menjadi tantangan besar bagi kemampuan tempur Ukraina.
Tn. Lister juga mencatat bahwa Rusia telah menghabiskan beberapa bulan untuk memperkuat pertahanannya di sini, jadi kecil kemungkinan Ukraina akan mampu melancarkan serangan kilat seperti yang mereka lakukan di Kharkov musim gugur lalu.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)