![]() |
Menteri Nguyen Kim Son mengatakan bahwa penyiapan satu set buku pelajaran untuk seluruh negeri akan dilaksanakan mulai tahun ajaran 2026-2027. (Foto: Thanh Hung) |
Pada tanggal 17 Oktober, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (MOET) mengadakan konferensi untuk meninjau dan mengevaluasi hasil pelaksanaan program pendidikan umum dan buku teks untuk periode 2020-2025.
Berbicara di konferensi tersebut, Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son menekankan: "Sektor pendidikan telah menyelesaikan siklus lengkap dari kelas 1 hingga kelas 12, mencapai keluasan dan kedalaman, memenuhi tujuan program baru - sebuah inovasi komprehensif di tingkat pendidikan umum."
Bapak Son menilai bahwa program baru ini memiliki banyak elemen "non-tradisional" yang berbeda, yang membutuhkan adaptasi yang kuat, bergeser dari sekadar mentransfer pengetahuan menjadi mengembangkan kualitas dan kemampuan peserta didik—sebuah perubahan yang memiliki makna filosofis yang mendalam. Buku teks juga bertransformasi dari "paket pengetahuan" menjadi materi pembelajaran terbuka, yang membantu guru membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Mengenai tugas-tugas ke depannya, Bapak Son menyatakan: "Kita harus mempertahankan dan meningkatkan apa yang telah dilakukan, serta mempersiapkan diri untuk fase baru." Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan, penyempurnaan, dan pengembangan program setelah masa operasional, serta pelaksanaannya secara ilmiah dan metodis.
"Di masa lalu, kita menghadapi banyak kesulitan seperti kekurangan sumber daya manusia, fasilitas, dan sumber daya. Ke depannya, kita perlu mengurangi kekurangan tersebut secara bertahap, terutama berinvestasi di bidang seni, pendidikan jasmani, teknologi informasi, keterampilan hidup, dan sebagainya," ujar Menteri.
Menteri juga mengusulkan untuk mempromosikan transformasi digital dan menerapkan AI dalam pengajaran dan pembelajaran, tetapi harus dilakukan secara hati-hati, tepat, dan terkendali.
Terkait buku pelajaran, Menteri Nguyen Kim Son menekankan penyusunan satu set buku pelajaran terpadu untuk seluruh negeri, yang akan dilaksanakan mulai tahun ajaran 2026-2027. Menurut Bapak Son, penyusunan, penilaian, dan penerbitan satu set buku pelajaran terpadu akan dilakukan berdasarkan proses yang ketat dan ilmiah, dengan tetap melanjutkan hasil yang dicapai pada periode sebelumnya, sekaligus mengatasi kekurangan yang ada.
Menegaskan bahwa tenaga pengajar merupakan faktor kunci, Menteri menekankan bahwa persoalannya bukan hanya kuantitas, tetapi yang lebih penting adalah kapasitas, kualifikasi dan kemampuan adaptasi guru terhadap tuntutan baru, khususnya pengajaran terpadu, dalam mengembangkan kualitas dan kemampuan siswa.
Sumber: https://baoquocte.vn/bo-sach-giao-khoa-thong-nhat-toan-quoc-duoc-trien-khai-khi-nao-331387.html
Komentar (0)