Pada malam tanggal 4 Desember, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan memberitahukan bahwa mereka baru saja meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk memberikan pendapat mereka mengenai rancangan Surat Edaran yang mengubah dan melengkapi Surat Edaran Nomor 29 yang mengatur tentang pengajaran dan pembelajaran tambahan.
Pada bulan Februari 2025 berlaku Surat Edaran Nomor 29 yang mengatur 3 mata pelajaran yang boleh diajarkan dan dipelajari tambahan di sekolah tanpa memungut biaya pendidikan dari siswa, yaitu: Siswa yang hasil belajar mata pelajaran terakhir semester sebelumnya tidak memenuhi standar; siswa yang dipilih sekolah untuk membina siswa berprestasi; siswa tingkat akhir yang mendaftar secara sukarela untuk mengikuti ujian masuk dan ujian kelulusan.

Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang mencari pendapat untuk mengubah Surat Edaran 29 guna mengatur pengajaran dan pembelajaran tambahan dengan cara yang lebih fleksibel.
Terkait dengan jumlah jam pelajaran tambahan di sekolah, Surat Edaran tersebut mengatur bahwa setiap mata pelajaran dapat diselenggarakan tidak lebih dari 2 jam pelajaran tambahan dalam seminggu.
Namun dalam proses pelaksanaannya, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah menerima masukan dan saran dari berbagai pihak, baik organisasi maupun perorangan, sehingga diharapkan peraturan perundang-undangan dapat disesuaikan dan diubah agar lebih fleksibel dalam pemberian jam tambahan mengajar di sekolah, dengan memberikan kewenangan kepada Direktur Jenderal Pendidikan dan Pelatihan untuk memutus perkara atas permintaan Kepala Sekolah.
Kepala sekolah wajib mempertimbangkan kebutuhan dan kesesuaian penambahan jam belajar mengajar bagi beberapa siswa berdasarkan kondisi praktis sekolah (dari segi fasilitas, staf pengajar, waktu penyelenggaraan sesi kedua pembelajaran sesuai rencana pendidikan sekolah, alokasi anggaran, dll.) dan mengusulkan kepada Direktur Dinas Pendidikan dan Pelatihan untuk dipertimbangkan dan diputuskan demi kepentingan siswa tersebut, menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menegaskan, hal ini tetap menjamin prinsip inti Surat Edaran Nomor 29 tentang pengelolaan kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah, yakni tidak memungut biaya kepada siswa, tidak menambah tekanan belajar, dan tidak membatasi hak belajar siswa.
Manajemen guru tambahan yang lebih ketat
Rancangan Surat Edaran ini melengkapi ketentuan mengenai pemutakhiran informasi secara berkala pada portal informasi elektronik atau pemasangan pengumuman di tempat kantor pusat lembaga bimbingan belajar apabila melakukan publikasi informasi mengenai lembaga penyelenggara kegiatan bimbingan belajar di luar sekolah, guna meningkatkan efektivitas pengawasan tepat waktu oleh masyarakat.
Peraturan yang lebih ketat terkait pelaporan guru yang mengajar di sekolah saat berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Oleh karena itu, guru wajib melapor sebelum memulai dan memperbarui laporan jika ada perubahan pada salah satu isi laporan. Peraturan ini bertujuan untuk memperkuat tanggung jawab manajemen Kepala Sekolah.
Hilangkan “penyakit prestasi” dalam pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga mengatakan bahwa Rancangan Surat Edaran tersebut mengubah dan melengkapi tanggung jawab Komite Rakyat di tingkat kecamatan (mengalihkan tanggung jawab Komite Rakyat tingkat kabupaten/kota sebelumnya ke Komite Rakyat tingkat kecamatan) dan tingkat provinsi.
Perubahan dan penambahan Surat Edaran tersebut tetap meneguhkan semangat pengabdian kepada kepentingan peserta didik, sesuai dengan Undang-Undang Guru yang secara tegas melarang guru untuk "Memaksa peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk apapun", menjaga nama baik dan martabat guru sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pendidikan Tahun 2019 tentang Perbuatan Terlarang di Lembaga Pendidikan.
"Amandemen dan suplementasi Surat Edaran No. 29 juga berkontribusi untuk memastikan kepentingan yang sah dan adil di antara guru yang mengajar berbagai mata pelajaran di sekolah; membantu siswa menghilangkan kecenderungan untuk menekankan mata pelajaran tertentu, dengan tujuan menghilangkan penyakit prestasi dalam pendidikan," menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Sumber: https://vtcnews.vn/bo-gd-dt-sua-quy-dinh-ve-day-them-hoc-them-sau-9-thang-trien-khai-ar991136.html






Komentar (0)