Kementerian Pendidikan dan Pelatihan baru saja menerbitkan Rancangan Surat Edaran yang mengubah dan melengkapi Surat Edaran tertanggal 30 Desember 2024 tentang pengajaran dan pembelajaran tambahan, mengirimkannya ke 11 daerah untuk mendapatkan komentar, termasuk Hanoi, Kota Ho Chi Minh, Hai Phong, Bac Ninh, Ninh Binh, Hung Yen, Thanh Hoa, Nghe An, Kota Hue, dan Da Nang.
Rancangan amandemen tersebut menetapkan bahwa jam pelajaran maksimum di sekolah tetap 2 jam pelajaran/minggu/mata pelajaran. Namun, Direktur Dinas Pendidikan dan Pelatihan dapat "memperpanjang" jumlah jam pelajaran dalam "kasus khusus". Kasus khusus akan dipertimbangkan dan diputuskan oleh Direktur Dinas Pendidikan dan Pelatihan atas usulan Kepala Sekolah atau Direktur atau kepala sekolah (selanjutnya disebut Kepala Sekolah).

Draf revisi tersebut memperbolehkan lembaga pendidikan menyelenggarakan lebih dari 2 kelas tambahan per minggu untuk setiap mata pelajaran (Foto ilustrasi).
Sebelumnya, Surat Edaran 29 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan pada bulan Februari menimbulkan kontroversi karena peraturannya mengenai kelas tambahan di sekolah menengah pertama dan atas. Kelas tambahan hanya berlaku untuk tiga kelompok siswa: mereka yang belum memenuhi persyaratan; siswa berprestasi yang membutuhkan pelatihan tambahan; dan siswa tingkat akhir yang secara sukarela mengikuti ujian, dan harus diselenggarakan sepenuhnya tanpa biaya.
Banyak guru dan orang tua yang menyampaikan kekhawatirannya karena batasan dua periode per minggu tidak cukup untuk meningkatkan kemampuan siswa yang lemah atau membina siswa yang baik.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengharuskan guru yang mengajar di luar sekolah untuk sepenuhnya mengungkapkan informasi tentang mata pelajaran; durasi; lokasi; bentuk; daftar siswa dan biaya sekolah.
Perubahan lainnya, Panitia Rakyat di tingkat kecamatan secara langsung mengelola, membina, dan mengawasi kegiatan belajar mengajar ekstra di daerah, sekaligus menangani atau memberikan rekomendasi kepada instansi yang berwenang dalam menangani pelanggaran.
Untuk fasilitas pengajaran ekstrakurikuler, Rancangan Undang-Undang yang baru mengharuskan informasi lebih lanjut untuk memastikan transparansi dalam operasional.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk mengarahkan lembaga pendidikan umum dan berkelanjutan untuk mengorganisasikan komentar pada draf tersebut dan mengirimkan ringkasan komentar secara tertulis kepada Kementerian sebelum tanggal 7 Desember.
Sumber: https://vtcnews.vn/du-thao-noi-gio-day-them-truong-co-the-vuot-2-tiet-tuan-ar990746.html






Komentar (0)