Kementerian Pendidikan dan Pelatihan baru saja mengirimkan dokumen kepada Komite Rakyat provinsi dan kota tentang pelaksanaan Kesimpulan 221-KL/TW Politbiro dan Sekretariat tentang situasi dan hasil kinerja aparatur sistem politik dan pemerintahan daerah dua tingkat.
Oleh karena itu, guna menjamin stabilitas, efektivitas, dan efisiensi sistem pra-sekolah, pendidikan umum, dan pendidikan berkelanjutan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta kepada Pemerintah Daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk segera melaksanakan beberapa tugas sebagai berikut:
Prioritaskan kondisi perjalanan yang aman, jarak yang wajar, batasi biaya dan risiko bagi pelajar
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta Komite Rakyat provinsi dan kota untuk berkoordinasi dengan Komite Tetap Komite Partai Provinsi guna melaksanakan instruksi Pusat tentang penataan unit layanan publik di sektor pendidikan, sekaligus melaksanakan isi Surat Edaran Resmi 131-CV/DU Komite Partai Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Selain itu, pemerintah daerah perlu melaksanakan instruksi khusus Kementerian Pendidikan dan Pelatihan terkait penataan dan pengorganisasian fasilitas prasekolah, pendidikan umum, dan pendidikan berkelanjutan.
Pemerintah daerah diwajibkan untuk meninjau dan menata kembali aparatur dan jaringan lembaga pendidikan negeri sesuai arahan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, memastikan kelancaran dan kemudahan proses belajar mengajar, sesuai dengan kondisi aktual. Penataan taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah antar jenjang perlu dipercepat. Bersamaan dengan itu, perlu dikembangkan model sekolah berasrama, semi-asrama, dan sekolah antar jenjang etnis minoritas di pusat-pusat komunitas atau antar komunitas untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi siswa.
Pemerintah daerah juga perlu memperkuat inspeksi, pemantauan, himbauan, dan arahan yang tepat waktu untuk mengatasi kendala, memastikan kegiatan belajar mengajar yang stabil selama proses penataan. Dinas Pendidikan dan Pelatihan, sektor terkait, dan Komite Rakyat di tingkat kecamatan diwajibkan untuk mengevaluasi setiap rencana secara komprehensif, sehingga dapat memilih atau menyesuaikan peta jalan yang sesuai dan layak. Penataan ini memprioritaskan jaminan keselamatan, jarak yang wajar, serta pembatasan biaya dan risiko bagi anak-anak dan siswa, terutama di daerah yang sulit, perbatasan, dan kepulauan.

Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta daerah untuk menyelesaikan penataan fasilitas prasekolah, pendidikan umum, dan pendidikan berkelanjutan sebelum 31 Desember 2025.
Mengatur untuk memastikan kelayakan, stabilitas, dan tidak mengganggu kegiatan pengajaran.
Sebelumnya, pada tanggal 12 November, Komite Partai Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menerbitkan Dokumen 131-CV/DU kepada Komite Tetap Komite Partai Provinsi di provinsi dan kota tentang pengaturan dan organisasi fasilitas prasekolah, pendidikan umum, dan pendidikan berkelanjutan.
Melalui inspeksi, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menemukan bahwa banyak daerah telah menerapkan kebijakan penyederhanaan jaringan fasilitas pendidikan secara sistematis, ilmiah , demokratis, dan transparan. Namun, masih terdapat beberapa daerah yang penerapannya terbatas, sehingga berpotensi memengaruhi penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan jaminan pendidikan, terutama di daerah tertinggal dan perkotaan yang padat penduduk.
Untuk menstabilkan sistem, Komite Tetap Komite Partai Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta Komite Tetap Komite Partai Provinsi untuk mengarahkan pelaksanaan pandangan Komite Pengarah Pusat dalam Rencana No. 130: "Pada dasarnya mempertahankan sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama, sekolah dasar, sekolah menengah atas negeri yang ada, dan taman kanak-kanak; hanya mengusulkan pengaturan dan penyesuaian bila benar-benar diperlukan dalam arah yang sesuai, melayani kebutuhan masyarakat dan siswa".
Sumber: https://vietnamnet.vn/bo-gd-dt-de-nghi-sap-xep-cac-truong-mam-non-pho-thong-dut-diem-truoc-31-12-2468882.html






Komentar (0)