Menurut AppleInsider , Tn. Altman mengatakan perusahaan tidak berencana menarik ChatGPT dari Uni Eropa, tetapi mungkin harus melakukannya jika rancangan undang-undang kecerdasan buatan (AI) Uni Eropa saat ini disahkan. Altman mengatakan rancangan undang-undang AI tersebut memiliki ketentuan yang berlebihan sehingga perusahaan tidak dapat mematuhi peraturan.
Warga negara Uni Eropa tidak akan dapat mengakses ChatGPT jika rancangan undang-undang AI tidak diubah
Rancangan undang-undang AI untuk seluruh Uni Eropa telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Perwakilan dari Apple, Google, dan Facebook melobi Uni Eropa pada tahun 2020 mengenai rencana mereka untuk meregulasi AI. Berbicara tentang isu-isu terbaru di sebuah acara industri di London, Altman mengatakan OpenAI akan berupaya mengatasi peretasan berkelanjutan sebisa mungkin, tetapi rancangan undang-undang yang sedang direncanakan akan memberikan hambatan yang lebih besar terhadap sistem AI yang disebut-sebut bersifat umum, seperti ChatGPT.
"Ada banyak hal yang bisa mereka lakukan, seperti mengubah definisi sistem AI untuk keperluan umum. Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan," kata Bapak Altman.
Sebelum munculnya kekhawatiran tentang ChatGPT, yang menyebabkan Apple melarang karyawannya menggunakannya, Uni Eropa sudah lebih dulu unggul dalam keyakinannya bahwa AI dapat menjadi lebih tepercaya. "Dalam hal kecerdasan buatan, imajinasi adalah suatu keharusan, bukan sekadar kemungkinan," kata kepala digital Komisi Eropa, Margrethe Vestager, pada tahun 2021. " Dengan aturan-aturan penting ini, Uni Eropa memimpin dalam mengembangkan standar global baru untuk memastikan AI dapat dipercaya."
Pernyataan Altman muncul tak lama setelah aplikasi ChatGPT resmi tersedia bagi pengguna iPhone dan semakin banyak muncul di lebih banyak negara dan wilayah.
Komentar (0)