Kementerian Keuangan dan Komisi Sekuritas Negara secara luas meminta pendapat dari unit, organisasi, dan individu mengenai Rancangan Surat Edaran yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Surat Edaran 98/2020/TT-BTC tertanggal 16 November 2020, yang memandu operasi dan pengelolaan dana investasi sekuritas.
Menurut pengajuan Komisi Sekuritas Negara, amandemen tersebut merupakan persyaratan mendesak untuk mengkonkretkan kebijakan Partai dan Pemerintah terkait pengembangan pasar modal, serta mendorong industri pengelolaan dana menjadi saluran mobilisasi modal jangka menengah dan panjang yang penting bagi perekonomian . Dalam draf tersebut, badan penyusun mengusulkan penambahan dua jenis reksa dana baru dan penyesuaian kegiatan investasi reksa dana indeks untuk mendiversifikasi produk di pasar.

Akan ada dua jenis dana investasi baru di pasar saham.
FOTO: NGOC THANG
Pertama, menambahkan Dana Investasi Obligasi Infrastruktur. Dana ini merupakan dana tertutup yang menginvestasikan setidaknya 65% dari nilai aset bersihnya pada obligasi yang diterbitkan untuk pembangunan infrastruktur, instrumen utang pemerintah, obligasi yang dijamin pemerintah, obligasi pemerintah daerah, deposito, dan sertifikat deposito. Tujuannya adalah untuk memobilisasi modal jangka menengah dan panjang untuk proyek-proyek infrastruktur, sejalan dengan Resolusi 68 Politbiro tentang pembangunan ekonomi swasta dan mobilisasi sumber daya sosial untuk pembangunan sosial-ekonomi.
Yang kedua adalah Reksa Dana Pasar Uang (RMU). Reksa dana ini merupakan reksa dana terbuka yang menginvestasikan setidaknya 80% dari nilai aset bersihnya pada deposito, sertifikat deposito, instrumen utang pemerintah, dan aset pendapatan tetap jangka pendek (kurang dari 12 bulan). Reksa dana ini populer secara internasional dan cocok bagi investor yang mencari produk yang sangat likuid, berisiko rendah, dan memberikan imbal hasil stabil.
Rancangan undang-undang ini juga menambahkan mekanisme pencegahan risiko untuk reksa dana indeks, regulasi tentang penanganan perbedaan antara portofolio reksa dana dan indeks acuan, untuk meningkatkan transparansi dan memfasilitasi pengembangan ETF domestik—komponen penting pasar modal modern. Secara paralel, rancangan undang-undang ini menambahkan mekanisme manajemen likuiditas untuk reksa dana terbuka, yang memungkinkan perusahaan pengelola reksa dana untuk menerapkan langkah-langkah fleksibel seperti merespons sebagian pesanan jual, menangguhkan sementara perdagangan sertifikat reksa dana, atau menerapkan tingkat "perlindungan likuiditas". Langkah-langkah ini direkomendasikan oleh Organisasi Internasional Komisi Sekuritas (IOSCO) untuk membatasi risiko sistemik...
Sumber: https://thanhnien.vn/de-xuat-co-them-hai-loai-hinh-quy-dau-tu-moi-185251113113137299.htm






Komentar (0)