
"Resistor memristor jamur" terhubung ke sirkuit listrik - Foto: PLOS ONE
Para ilmuwan telah menggunakan jamur shiitake (nama ilmiah Lentinula edodes ) untuk membuat memristor (komponen listrik yang menyimpan informasi dalam resistor) bukan dari titanium dioksida atau silikon tetapi dari bagian seperti akar jamur, yang disebut miselium.
Hasilnya, tim tersebut menciptakan resistor memori dengan kinerja yang sebanding dengan chip silikon, tetapi berbiaya rendah dan ramah lingkungan yang tidak dimiliki banyak komponen komputer saat ini, menurut ScienceAlert pada tanggal 28 Oktober.
Tim mempertimbangkan penggunaan jamur sebagai komponen komputer, antara lain karena jaringan miselium jamur berfungsi serupa dengan jaringan saraf. Jaringan-jaringan ini memiliki struktur yang serupa dan mengirimkan informasi menggunakan sinyal listrik dan kimia, layaknya otak manusia.
Tim memilih jamur shiitake karena kuat, memiliki miselium elastis, dan tahan terhadap stresor seperti radiasi.
Setelah membudidayakannya di laboratorium, tim memaparkan sembilan cawan petri yang berisi jamur tersebut ke sinar matahari langsung di area berventilasi baik untuk memastikan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang.
Mereka kemudian menghubungkan setiap sampel jamur ke sirkuit listrik khusus. "Kami menghubungkan kabel dan probe pada waktu yang berbeda pada jamur karena bagian jamur yang berbeda memiliki sifat listrik yang berbeda. Bergantung pada tegangan dan koneksi, kami merekam kinerja yang berbeda," kata John LaRocco, seorang psikiater di Ohio State University.
Tim ini mencapai kinerja 5.850 Hz, dengan akurasi 90%, dari "memristor jamur" mereka. Ini berarti memristor tersebut dapat mengganti sinyal dengan kecepatan sekitar 5.850 kali per detik. Memristor paling lambat di pasaran saat ini hampir dua kali lipatnya, menunjukkan bahwa penelitian ini sangat menjanjikan sejak awal.
Komputer bertenaga miselium belum akan tersedia di pasaran dalam waktu dekat, tetapi penemuan ini menunjukkan arah yang menjanjikan bagi penelitian dan pengembangan di masa depan menuju komponen yang berbiaya rendah, mudah diakses, dan dapat terurai secara hayati.
Penelitian ini juga berpotensi diaplikasikan, mulai dari perangkat pribadi hingga industri kedirgantaraan. "Masa depan komputasi mungkin seperti jamur," tulis tim tersebut dalam studi yang dipublikasikan di jurnal PLOS One .
Sumber: https://tuoitre.vn/che-tao-bo-nho-may-tinh-tu-nam-20251028120959772.htm






Komentar (0)