MIMPI UNTUK MENINGKATKAN NILAI PRODUK PERTANIAN VIETNAM
Lulus dari universitas dengan jurusan akuakultur, Ibu Le Thi Minh Tam bekerja selama bertahun-tahun di Provinsi Ca Mau . Setelah mengumpulkan pengalaman dan modal, ia dan suaminya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman mereka dan membeli 1 hektar lahan di dusun Binh An untuk menanam 600 pohon jeruk bali berkulit hijau—varietas yang digemari pasar karena hasil panennya yang tinggi dan kualitasnya yang baik.
| 
 | 
| Ibu Le Thi Minh Tam melakukan langkah-langkah fermentasi jus jeruk bali. | 
"Awalnya, saya dan suami hanya berpikir untuk menanam jeruk bali untuk menikmati masa tua, baik untuk menghasilkan uang maupun melestarikan kebun untuk anak cucu kami. Namun, semakin kami terlibat, semakin saya menyadari potensi besar jeruk bali berkulit hijau, terutama karena pasar buah bersih semakin menarik perhatian konsumen," ujar Ibu Tam.
Pada tahun 2021, ketika pandemi Covid-19 merebak, pasangan ini pulang kampung lebih awal dari perkiraan. Sejak saat itu, kesempatan untuk bekerja di bidang pengolahan hasil pertanian pun terbuka. Berkat perawatan yang tepat, kebun jeruk bali menghasilkan lebih dari 10 ton/tahun, dengan kualitas yang stabil. Dalam sebuah percakapan, seorang kerabat menyarankan agar ia mencoba menggunakan jeruk bali untuk membuat jus fermentasi—produk yang masih relatif baru di pasaran. Ide tersebut menginspirasinya untuk mulai meneliti dan bereksperimen selama berbulan-bulan.
Ibu Tam mengatakan bahwa batch pertama jus jeruk bali fermentasi diberikan kepada kerabat dan teman untuk dicoba. Tak disangka, produk tersebut mendapat tanggapan positif: rasa manis asam, aroma alami, dan mudah diminum. Sejak saat itu, beliau dengan berani berinvestasi pada peralatan yang lebih lengkap, memperluas skala produksi, dan secara resmi meluncurkan produk tersebut di pasaran dengan merek "Mrs. 10 Buoi".
| 
 | 
| Ibu Minh Tam memeriksa proses fermentasi jeruk bali. | 
"Jeruk bali adalah buah yang bergizi, dan banyak bagiannya dapat dimanfaatkan. Saya berpikir: Daripada menjual buah segarnya, mengapa saya tidak mengolahnya untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian di kota asal saya?", ungkap Ibu Tam.
Untuk membuat sebotol jus jeruk bali fermentasi yang lezat, prosesnya tidak rumit, tetapi membutuhkan ketelitian di setiap langkahnya. Setelah 7-10 hari panen, jeruk bali dikupas, dipisahkan dari ruas-ruasnya, dan dicampur dengan gula batu dengan perbandingan yang sesuai. Campuran tersebut diinkubasi secara anaerobik dalam stoples kaca selama kurang lebih 3 bulan, kemudian diekstraksi dan diwarnai selama 3 bulan lagi sebelum dibotolkan.
"Bahan-bahannya harus jeruk bali yang matang, bukan yang mentah. Pengolahannya harus memastikan keamanan pangan. Saya menganggap setiap toples jus fermentasi sebagai "ide" saya, dengan cermat mulai dari memilih buah hingga menutup botolnya," ujarnya sambil tersenyum lembut.
Tak hanya berfokus pada jus jeruk bali fermentasi, ia juga mengembangkan anggur jeruk bali kulit hijau—minuman dengan kadar alkohol rendah, rasa manis asam yang khas, dan mudah dinikmati banyak pelanggan. Berawal dari mimpi kecil, produknya perlahan-lahan meraih kepercayaan pelanggan di dalam dan luar provinsi.
PRODUK DENGAN JIWA PEDESAAN YANG KUAT
Setelah kesuksesan awal, Ibu Tam terus bereksperimen menggunakan kulit jeruk bali—bahan yang sering dibuang—untuk membuat selai kulit jeruk bali kering yang renyah. Awalnya, ia membuat selai yang lembut, tetapi pelanggan lebih menyukai selai yang renyah. Tanpa gentar, ia terus bereksperimen puluhan kali, mengutak-atik resepnya hingga menemukan "rahasia emas":
| 
 | 
| Tiga produk: Jus jeruk bali yang difermentasi, anggur jeruk bali kulit hijau, dan selai kulit jeruk bali kering renyah semuanya mendapat sertifikasi OCOP bintang 3. | 
"Untuk menghindari rasa pahit, kulit jeruk harus diserut sangat tipis, dibilas berkali-kali dengan air bersih, lalu dikeringkan. Khususnya, saya tetap menggunakan metode pengupasan manual—meskipun sulit, metode ini memastikan ketipisan dan mempertahankan aroma alami kulit jeruk bali," ujar Ibu Tam.
Kegigihan, ketelitian, dan kreativitas - 3 faktor inilah yang telah membantunya menuai "buah manis" dari kebun jeruk bali di kota kelahirannya. Hingga kini, 3 produknya, termasuk: jus jeruk bali fermentasi, anggur jeruk bali kulit hijau, dan selai kulit jeruk bali kering renyah, semuanya telah tersertifikasi OCOP bintang 3.
Menurut Ibu Tam, program "Satu Komune Satu Produk" (OCOP) merupakan batu loncatan penting untuk membantu produk pertanian lokal meningkatkan nilainya dan membangun merek yang solid di pasar. Ketika suatu produk memenuhi standar OCOP, reputasinya meningkat, konsumen semakin percaya, dan nilai ekonominya pun meningkat.
| "Memulai bisnis bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan, tetapi juga tentang belajar dan gigih dengan penuh semangat. Untuk sukses, Anda harus berani berinovasi dan menghargai nilai produk pertanian lokal Anda," ujar Ibu Le Thi Minh Tam. | 
Saat ini, produknya "Mrs. 10 Buoi" tersedia di banyak agen di dalam dan luar provinsi. Selain itu, ia juga memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook dan Zalo untuk mempromosikan produk dan menjangkau pelanggan. Pada tahun 2023, dalam kontes ide kreatif bagi perempuan untuk memulai bisnis guna mengembangkan ekonomi kolektif yang diselenggarakan oleh Serikat Perempuan Provinsi, ide bisnisnya berupa jus jeruk bali fermentasi dan anggur jeruk bali kulit hijau memenangkan juara kedua, yang menegaskan efektivitas arah baru tersebut.
"Memulai bisnis memang tidak mudah, terutama bagi perempuan pedesaan. Namun, selama Anda memiliki semangat, kerja keras, dan pemikiran inovatif, Anda pasti akan menemukan arah yang tepat. Saya percaya kesuksesan tidak datang dari keberuntungan, melainkan dari ketekunan setiap hari," ujarnya.
Ibu Tam berencana untuk memperluas skala produksi, berinvestasi pada lebih banyak peralatan, dan mendiversifikasi produk untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, beliau akan memasarkan produk di platform e-commerce, berpartisipasi aktif dalam pameran dan acara untuk mempromosikan produk unggulan lokal, sehingga berkontribusi dalam menyebarkan nilai produk pertanian Dong Thap ke berbagai daerah lainnya.
Menurut Ibu Dang Thi My Hanh, Ketua Serikat Perempuan Komune Cho Gao, model usaha rintisan Ibu Le Thi Minh Tam merupakan salah satu titik terang gerakan usaha rintisan perempuan setempat. Selain menjual jeruk bali segar, Ibu Tam juga memanfaatkan jeruk bali berkualitas rendah untuk diolah menjadi produk baru, yang berkontribusi pada diversifikasi produk pertanian. Proses produksi sari jeruk bali fermentasi dan anggur jeruk bali kulit hijau cukup sederhana, dengan biaya investasi rendah, cocok bagi perempuan yang ingin memulai usaha, menambah penghasilan, dan mengembangkan ekonomi keluarga.
Kisah Ibu Le Thi Minh Tam memulai bisnis dari jeruk bali tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada perubahan pola pikir produksi pertanian tradisional. Dari hanya menanam dan menjual buah segar, beliau telah membuktikan bahwa pemrosesan mendalam dan penciptaan produk baru adalah arah berkelanjutan untuk memajukan produk pertanian Vietnam.
Bagi Ibu Tam, setiap botol jus jeruk bali dan setiap potong selai kulit jeruk bali mengandung hasrat dan cintanya terhadap tanah air. Berkat tangan terampil dan pemikiran kreatif, jeruk bali yang familiar ini telah menjadi produk khas Dong Thap, lezat sekaligus berjiwa pedesaan.
Melihat kebun jeruk bali yang penuh buah di bawah sinar matahari keemasan, Ibu Tam tersenyum lembut: "Saya hanya berharap produk-produk jeruk bali kampung halaman saya akan semakin dikenal, sehingga para petani akan semakin terikat dengan tanah dan tanamannya. Ketika produk pertanian kampung halaman kami dihargai, saat itulah kami benar-benar menjadi kaya karena nilai produk pertanian kampung halaman kami."
LE PHUONG
Sumber: https://baodongthap.vn/kinh-te/202510/chi-le-thi-minh-tam-gioi-y-tuong-gat-thanh-cong-tu-trai-buoi-da-xanh-1051351/




![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)


![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)



































































Komentar (0)