Rumah Komisaris Politik Bui Van Tung berada di dekat Balai Reunifikasi (dulunya Istana Kemerdekaan), sehingga pelukis Le Sa Long beruntung dapat mengunjungi keluarga Komisaris Politik tersebut berkali-kali. Berkat itu, pelukis Le Sa Long Tak hanya memiliki banyak kenangan bersama Bapak Bui Van Tung dan keluarganya, namun melalui santapan lezat, ia juga berkesempatan duduk dan berbincang-bincang dengan beliau berkali-kali.
Rumah Komisaris Politik Bui Van Tung berada di dekat Balai Reunifikasi (dahulu Istana Kemerdekaan), sehingga pelukis Le Sa Long beruntung bisa mengunjungi keluarga Komisaris Politik tersebut berkali-kali.
"Saya masih ingat saat upacara ulang tahun, dia tersenyum dan mengangguk puas melihat lukisan cat minyaknya di dinding. Itu adalah momen kebahagiaan bagi seorang seniman yang akan selalu saya ingat," ungkap seniman Le Sa Long.
Berangkat dari rasa sayang yang mendalam itulah, seniman Le Sa Long ingin mengabadikan kenangan berharga bersama sang Komisaris Politik melalui karya-karya yang menggambarkan potret sang Komisaris Politik, sang Komisaris Politik bersama rekan-rekannya, dan sang Komisaris Politik bersama keluarganya.
Dari lima lukisan barunya, ia paling menyukai lukisan cat minyak berukuran besar yang ia buat setelah berbulan-bulan bekerja dan melalui banyak pertemuan. Ia ingat 3 tahun yang lalu, di bulan-bulan terakhir tahun 2019, Bapak Bui Quynh Hoa dan Bapak Bui Hai Nam ingin memajang potret dirinya dalam upacara ulang tahunnya yang ke-90.
Saat itu, ia sangat lemah, hampir sepanjang waktu berbaring di tempat tidur, selalu ada yang merawatnya. Setiap pagi, selama 2 jam (pukul 8 hingga 10 pagi), putranya, Bui Hai Nam, bertugas merawatnya, mendorong kursi roda untuk mengajaknya berjemur, dan mengobrol sebentar dengan anak-anak dan cucu-cucunya.
"Meskipun lemah, ia masih sadar dan menjawab dengan riang ketika saya bertanya tentang kenangannya di medan perang. Dan saya juga memanfaatkan pagi-pagi itu untuk membuat sketsa dan mencatat... sebagai dokumen untuk menemukan komposisi dan detail dalam menciptakan karya ini," ujar seniman Le Sa Long.
Karya Seniman Le Sa Long menggambarkan potret Komisaris Politik, Komisaris Politik bersama rekan-rekannya, dan Komisaris Politik bersama keluarganya.
"Setelah dua atau tiga bulan kerja keras, lukisan itu akhirnya selesai. Selain lukisan cat minyak besar yang disebutkan di atas, saya juga terinspirasi untuk melukis empat lukisan lagi menggunakan pastel. Setiap lukisan punya kisahnya sendiri," lanjut sang seniman.
Kolonel, Komisaris Politik Bui Van Tung, berkata: "Selama perang, sebelum berangkat, setiap tank kompi diberi bendera pembebasan berukuran 60x90 cm, yang dijahit dari kain biasa. Tujuan pemberian bendera ini adalah untuk mengidentifikasi tank ini dengan jelas sebagai tank Tentara Pembebasan sehingga unit-unit kami dapat dengan mudah mengenalinya dan menghindari saling tembak. Selain itu, setiap kali tank bergerak, bendera di menara tank sering berkibar, membuat pertempuran semakin seru...".
Berbicara tentang lukisan yang baru saja diselesaikannya, seniman Le Sa Long mengaku: "Saya cukup puas karena telah menggambarkan citra seorang perwira militer yang berbakat, berbudi luhur, teladan, rendah hati, selalu setia dan berbakti kepada rekan-rekan dan rekan satu timnya, serta dicintai semua orang. Saya masih ingat pada upacara panjang umur, ia tersenyum dan mengangguk puas dengan potret dirinya yang dilukis dengan cat minyak di dinding. Itu adalah momen bahagia sang seniman yang akan saya kenang selamanya."
Potret Kolonel, Komisaris Politik Bui Van Tung
"Dengan bahasa visual yang realistis, karyanya telah menggambarkan penampilan dan perilaku ayah saya. Ketika orang-orang datang mengunjungi ayah saya, mereka semua memuji dan terpaku lama di depan lukisan ini," ujar putra Kolonel, Komisaris Politik Bui Van Tung, dengan penuh emosi.
Saat ini, lukisan yang dilukis oleh seniman Le Sa Long telah diterima dan dipelihara dengan hati-hati oleh keluarga Kolonel dan Komisaris Politik Bui Van Tung.
Melihat lukisan-lukisan ayahnya saat beliau tiada, putra Komisaris Politik Bui Van Tung, Bapak Bui Hai Nam, terharu: "Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seniman Le Sa Long, karena potret-potretnya tidak hanya terlihat sangat mirip, benar-benar menggambarkan ayah saya, tetapi juga karena perasaan yang dicurahkan sang seniman ke dalamnya. Karya-karya ini merupakan hasil kerja keras seniman Le Sa Long selama berbulan-bulan. Dengan bahasa visual yang realistis, karya-karyanya telah menggambarkan penampilan dan perilaku ayah saya. Ketika orang-orang datang ke rumah saya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ayah saya, mereka semua memuji dan berlama-lama di depan lukisan ini. Saya pikir ini adalah kenang-kenangan yang diwariskan generasi kita kepada generasi berikutnya, agar kelak keturunan kita dapat melihat lukisan-lukisan ini dan mengingatkan diri untuk meneladani almarhum - prajurit Paman Ho - Bui Van Tung."
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)