Festival Pertengahan Musim Gugur, juga dikenal sebagai Festival Reuni, adalah salah satu perayaan tradisional terpenting dan unik dalam budaya Vietnam. Selama berabad-abad, festival ini terus berubah dan beradaptasi dengan kehidupan modern, tetapi nilai-nilai intinya tetap dilestarikan. Lalu, apa perbedaan Festival Pertengahan Musim Gugur dengan Festival Pertengahan Musim Gugur saat ini, dan nilai-nilai apa saja yang masih lestari hingga kini?
Festival Pertengahan Musim Gugur di masa lalu: Festival untuk orang dewasa, untuk anak-anak
Di Vietnam kuno, Festival Pertengahan Musim Gugur dikaitkan dengan kehidupan pertanian , masa ketika tanaman dipanen, udara terasa nyaman, dan tanah terasa subur. Orang-orang merayakan festival ini tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk mengungkapkan rasa syukur kepada alam, langit, dan bumi, serta berdoa agar panen tahun depan melimpah.
Pada malam bulan purnama di bulan Agustus, keluarga-keluarga menyiapkan kue bulan, kue ketan, buah-buahan, dan teh. Ritual ini merupakan penghormatan kepada leluhur sekaligus ajang reuni keluarga. Setelah upacara penghormatan, semua orang menikmati kue bulan bersama di bawah sinar bulan yang terang benderang, berbincang, bercerita, dan menyanyikan lagu-lagu tradisional.
Anak-anak menjadi pusat perhatian festival ini. Mereka membawa lampion bintang, menari bersama singa, memecahkan kue, dan menerima bingkisan sederhana. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membawa kegembiraan, tetapi juga membantu anak-anak belajar tentang cerita rakyat dan legenda seperti Cuoi, Hang, dan kisah bulan. Oleh karena itu, Festival Pertengahan Musim Gugur di masa lalu merupakan kesempatan untuk mempersatukan keluarga, sebuah fondasi bagi nilai-nilai kasih sayang dan kebersamaan.


Festival Pertengahan Musim Gugur hari ini: Perubahan dan adaptasi terhadap modernitas
Di masyarakat modern, Festival Pertengahan Musim Gugur bukan lagi festival yang hanya berlangsung di keluarga atau desa. Kini, kegiatan Festival Pertengahan Musim Gugur telah meluas ke sekolah, pusat perbelanjaan, taman, dan permukiman. Festival ini menjadi lebih semarak dan beragam, dengan gemerlap cahaya dari ribuan lentera, serta berbagai pertunjukan seni seperti barongsai, tari naga, musik, dan permainan rakyat.
Kue bulan, yang sebelumnya merupakan kue tradisional, kini telah divariasikan dengan beragam isian unik, kurang manis, bahkan berukuran mini untuk menyesuaikan preferensi konsumen modern. Kotak hadiah mewah Pertengahan Musim Gugur yang dipilih oleh para pelaku bisnis sebagai hadiah untuk mitra atau pelanggan juga telah menjadi ciri khas budaya yang unik, memadukan semangat festival dan nilai merek.
Selain itu, Festival Pertengahan Musim Gugur kini juga menjadi kesempatan bagi daerah dan kota untuk menyelenggarakan festival jalanan, menciptakan daya tarik budaya, menarik wisatawan, dan mengembangkan pariwisata. Aktivitas luar ruangan, pameran, pameran lentera, dan jajanan kaki lima Pertengahan Musim Gugur menghadirkan pengalaman yang meriah, menjadikan festival ini lebih intim sekaligus kaya.


Nilai-nilai inti masih dipertahankan
Meskipun banyak perubahan bentuk, Festival Pertengahan Musim Gugur masih mempertahankan nilai-nilai humanis yang mendalam:
Reuni dan kasih sayang keluarga: Festival Pertengahan Musim Gugur selalu menjadi kesempatan bagi anggota keluarga untuk berkumpul, berbagi kebahagiaan, dan menikmati pesta bersama. Orang-orang yang jauh dari rumah, ketika mengenang Festival Pertengahan Musim Gugur, juga mengenang keluarga mereka, bulan purnama masa kecil mereka.
Kegembiraan Anak-Anak: Festival Pertengahan Musim Gugur tetaplah Festival Anak-Anak – anak-anak adalah pusatnya. Kegiatan seperti prosesi lentera, pesta, dan barongsai membantu anak-anak merasakan festival ini, mengembangkan kreativitas, dan semangat kebersamaan.
Menghormati alam dan leluhur: Meskipun festival ini telah dimodernisasi, ritual pemujaan bulan dan rasa syukur kepada alam masih dilestarikan. Bulan purnama di bulan Agustus masih menjadi simbol kesempurnaan, kepuasan, dan panen yang melimpah.
Ikatan komunitas: Festival Pertengahan Musim Gugur mempererat hubungan desa, lingkungan, sekolah, dan masyarakat. Kegiatan budaya, festival jalanan, permainan rakyat, barongsai, parade lentera… menciptakan solidaritas dan cinta kasih bersama.
Melestarikan identitas budaya: Festival Pertengahan Musim Gugur merupakan salah satu festival penting yang membantu generasi muda memahami tradisi nasional dan mempromosikan nilai-nilai budaya rakyat melalui berbagai kegiatan, permainan, kue, dan ritual.
Festival Pertengahan Musim Gugur dulu dan sekarang: Perbedaan yang menonjol
Bentuk organisasi: Dulu masih berupa keluarga dan desa, kini telah meluas ke sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan, dan kawasan wisata.
Kue Bulan: Dulu, hanya ada kue panggang tradisional dan kue beras ketan, tetapi sekarang ada juga isian aneh, kue mini, kue rendah gula, dan kue kotak mewah.
Kegiatan: Dahulu, ada ritual pemujaan bulan, barongsai kecil, dan prosesi lampion sederhana. Kini, ada festival jalanan, pertunjukan seni, pameran lampion, dan jajanan kaki lima.
Target audiens: Secara tradisional dan sekarang fokusnya adalah anak-anak, tetapi saat ini ada lebih banyak aktivitas untuk semua usia, termasuk orang dewasa.
Signifikansi sosial-ekonomi: Saat ini, Festival Pertengahan Musim Gugur juga dikombinasikan dengan pengembangan perdagangan, pariwisata, dan promosi budaya lokal.
Festival Pertengahan Musim Gugur Vietnam, meskipun telah berlangsung selama beberapa dekade, masih mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang penting: solidaritas, kegembiraan masa kanak-kanak, rasa syukur kepada alam dan leluhur, serta kohesi komunitas. Modernisasi dan transformasi Festival Pertengahan Musim Gugur saat ini tidak memudarkan nilai-nilai tradisionalnya, tetapi justru menjadikannya kaya, semarak, dan sesuai dengan kehidupan modern.
Melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai ini bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga seluruh masyarakat. Oleh karena itu, Festival Pertengahan Musim Gugur akan selalu menjadi hari raya sakral yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, membawa serta kegembiraan, kasih sayang, dan identitas budaya Vietnam.
Sumber: https://baovanhoa.vn/van-hoa/trung-thu-xua-va-nay-nhung-gia-tri-van-ben-vung-170135.html










Komentar (0)