Indeks FTA terdiri dari indikator komponen seperti: penyebaran dan promosi FTA; implementasi peraturan hukum tentang FTA; kebijakan yang mendukung peningkatan daya saing; dan implementasi komitmen pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan skala 10 poin, provinsi Bac Giang mencapai skor rata-rata atau di bawah rata-rata pada semua indikator tersebut.
Secara spesifik, pada indeks komponen kegiatan komunikasi dan diseminasi (menilai tingkat akses bisnis terhadap komunikasi dan diseminasi FTA), Bac Giang meraih 5,51 poin, menempati peringkat ke-45 secara nasional; indeks komponen implementasi peraturan perundang-undangan untuk menegakkan FTA meraih 5,44 poin; indeks komponen program dan kebijakan untuk mendukung dan meningkatkan daya saing bisnis meraih 5,04 poin; dan indeks pembangunan berkelanjutan meraih 4,77 poin.
Alasan mengapa banyak indikator komponen hanya berada pada tingkat rata-rata adalah karena terbatasnya pemanfaatan peluang dari FTA, terutama di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Banyak bisnis belum cukup memperhatikan atau memperbarui informasi, tidak sepenuhnya memahami komitmen spesifik, dan kurang memiliki kapasitas untuk memenuhi standar terkait asal barang, teknologi, lingkungan, dan tenaga kerja. Koordinasi antara instansi, pemerintah daerah, dan komunitas bisnis dalam menerapkan FTA belum benar-benar sinkron atau efektif, sehingga mengurangi dampak positif dari perjanjian tersebut.
Dunia berubah setiap hari. Contoh yang paling jelas adalah meningkatnya persaingan strategis dan perang dagang antara kekuatan-kekuatan besar, khususnya tren proteksionisme yang semakin meningkat. Bersamaan dengan itu, Presiden AS baru-baru ini mengumumkan peningkatan tarif barang dari banyak negara ketika diimpor ke Amerika Serikat. Dalam konteks ini, implementasi FTA akan memberikan keuntungan signifikan dalam meningkatkan perdagangan antar negara. Oleh karena itu, beberapa pihak berpendapat bahwa integrasi proaktif merupakan faktor penting dalam mempromosikan perdagangan dan ekspor.
Pihak berwenang perlu berinovasi dan membimbing bisnis dalam mengimplementasikan FTA secara efektif. FTA tidak lagi terbatas pada bidang tradisional seperti aturan asal barang dan tarif preferensial; kini FTA mencakup komitmen yang lebih luas di bidang-bidang seperti perdagangan jasa, kekayaan intelektual, tenaga kerja, dan lingkungan. Hal ini mengharuskan lembaga pemerintah untuk memperluas cakupan dan memperkuat panduan di bidang-bidang ini untuk memenuhi standar FTA generasi baru yang semakin ketat. Bisnis perlu secara proaktif mengidentifikasi dan mengusulkan solusi untuk kesulitan dan hambatan agar dapat segera diatasi dan FTA dapat dimanfaatkan secara efektif.
Sumber: https://baobacgiang.vn/chu-dong-hoi-nhap-postid416030.bbg






Komentar (0)