Tuan rumah Thailand angkat bicara soal insiden di SEA Games 33

(Dan Tri) - Thailand telah mengakui keluhan delegasi pada SEA Games ke-33, tetapi mereka tidak menyinggung kasus peta Vietnam yang ditampilkan secara tidak benar, sehingga tidak menampilkan kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa milik Vietnam pada upacara pembukaan.

Ketua delegasi olahraga Thailand, Thana Chaiprasit, mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pendapat para delegasi yang berpartisipasi dalam SEA Games ke-33 kepada Wakil Direktur Jenderal Otoritas Olahraga Thailand (SAT), Meechai Inwood. Negara tuan rumah mengungkapkan bahwa mereka akan berupaya untuk segera mengatasi masalah-masalah yang diangkat.

Surat kabar Thailand melaporkan bahwa panitia penyelenggara menampilkan peta Vietnam yang tidak akurat, dengan menghilangkan kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa (Foto: Daily News).

Permasalahan yang telah dicatat dan akan ditangani oleh negara tuan rumah SEA Games ke-33 meliputi: pertama, penjemputan dan pengantaran di bandara, yang menyebabkan beberapa delegasi asing harus menunggu selama 5-6 jam; dan kedua, makan siang untuk para atlet, yang akan diubah dari makanan dalam kotak menjadi prasmanan.

Ketiga, ada masalah transportasi tim ke tempat latihan, yang terlalu memakan waktu dan mengganggu rencana latihan tim. Keempat, ada masalah makanan untuk atlet Muslim, terutama mereka yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Timor Leste. Kelima, ada masalah akomodasi untuk para atlet.

Beberapa tim nasional Vietnam mengeluhkan kualitas makanan yang buruk, perjalanan yang terlalu sulit selama sesi latihan, dan transportasi yang lambat dari bandara ke hotel (Foto: Quy Luong).

Namun, para pejabat Thailand belum menanggapi kesalahan terkait peta Vietnam tersebut. Ketika peta ini diproyeksikan menggunakan teknologi laser selama upacara pembukaan, kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa di Vietnam tidak ditampilkan. Media Thailand kemudian menyebut hal ini sebagai "masalah serius."

Selama upacara pembukaan SEA Games ke-33 tadi malam (9 Desember), beberapa kesalahan besar terjadi. Saat memperkenalkan negara tuan rumah SEA Games ke-19 tahun 1997 di Indonesia, panitia penyelenggara secara keliru menampilkan bendera Singapura alih-alih bendera Indonesia.

Selama demonstrasi drone, panitia penyelenggara kembali keliru menyebutkan jumlah acara kompetisi resmi sebagai 547, bukan 574. Selain itu, beberapa penyanyi yang tampil di upacara pembukaan diketahui melakukan lip-sync, yang memicu kemarahan publik yang besar di Thailand.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/chu-nha-thai-lan-len-tieng-ve-nhung-su-co-o-sea-games-33-20251210114518258.htm