
Pada akhir sesi tanggal 27 Oktober, VN-Index ditutup pada 1.652 poin, turun 30 poin.
Dibuka pada 27 Oktober, Indeks VN naik 13 poin, tetapi kenaikan tersebut segera menyempit akibat tekanan jual yang kuat dari sektor-sektor utama seperti sekuritas, perbankan, dan konsumsi. Saham-saham besar seperti VHM (Vinhomes), MSN ( Masan ), dan TCB (Techcombank) menjadi fokus tekanan jual.
Pada sesi sore, tekanan jual terus meningkat, menyebabkan Indeks VN terkadang turun hingga 15 poin. Meskipun permintaan untuk saham perbankan dan sekuritas sempat menurun, tren penurunan masih berlanjut.
Khususnya, dalam 15 menit terakhir sesi perdagangan, saham Vingroup menjadi fokus pasokan ketika VHM dan VRE keduanya jatuh, sementara VIC turun lebih dari 2%. Hal ini menyebabkan indeks umum turun tajam ketika ditutup di level 1.652 poin, turun 30 poin. Investor asing terus melakukan penjualan bersih dengan total nilai VND 1.106,73 miliar, dengan fokus pada kode saham SSI, MBB, dan HDC.
Menurut Perusahaan Sekuritas VCBS, penurunan tajam Indeks VN sebesar 30 poin pada 27 Oktober menunjukkan sentimen kehati-hatian yang mendominasi pasar. Tekanan jual yang meluas mengharuskan pasar membutuhkan waktu lebih lama untuk menyerap pasokan saham.
Dalam konteks fluktuasi pasar yang tidak dapat diprediksi, Perusahaan Sekuritas VCBS menyarankan agar investor memantau dengan cermat sinyal arus kas untuk membuat keputusan perdagangan yang tepat; pada saat yang sama, meninjau kode saham yang telah mencapai ambang batas stop-loss, untuk menjaga modal dan menghindari mengejar pembelian pada harga tinggi.
Namun, Dragon Capital Securities Company (VDSC) meyakini tekanan pasokan tidak terlalu kuat. VDSC memperkirakan Indeks VN akan terdukung ketika kembali ke kisaran 1.600-1.630 poin dan pulih.
Sumber: https://nld.com.vn/chung-khoan-ngay-28-10-ap-luc-ban-tiep-tuc-chiem-uu-the-196251027185615042.htm






Komentar (0)