Namun, seperti yang dikatakan seorang ahli, ada beberapa orang yang meninggal karena tidur di dalam mobil dengan AC menyala. Jadi, jangan pernah melakukan hal bodoh ini, Anda bisa meninggal dalam waktu kurang dari 1 jam, menurut Gulf News (UEA).
Sekilas, dengan AC menyala dan musik kencang, mobil tampak seperti tempat sempurna untuk tidur siang.
Dr. Babu Shershad dari First Medical Centre (Dubai, UEA) menjelaskan hal ini dengan jelas.
1. Mengapa tidur di mobil dengan AC menyala dapat menyebabkan mati lemas?
Apabila fungsi mekanis mobil tidak memenuhi standar, kemungkinan gas buang mobil yang bocor ke dalam mobil saat tidur dapat meningkatkan risiko mati lemas karena akan mengurangi kadar oksigen di dalam mobil.
Namun, hal utama yang harus diwaspadai adalah penumpukan gas karbon monoksida (CO) yang dapat diakibatkan oleh kebocoran dari pipa knalpot.
CO adalah gas beracun bagi darah, peningkatan kadar CO di dalam mobil sebenarnya dapat mengurangi jumlah oksigen dalam darah, karena CO mengikat sel darah merah dan menggantikan oksigen.
Hal ini mengakibatkan darah membawa lebih banyak CO2 dan kekurangan oksigen yang mengakibatkan mati lemas, yang akhirnya mengakibatkan syok atau pada kasus yang parah kematian.
Sekalipun mobil memiliki sistem pendingin udara yang berfungsi dengan baik, sirkulasi udara di ruang sempit dapat terganggu. Meskipun udara bersirkulasi masuk dan keluar mobil, tetap saja tidak cukup bagi seseorang untuk bernapas di ruang tertutup, menurut Gulf News.
Amankah untuk menurunkan kaca jendela mobil Anda?
Kesalahpahaman umum lainnya di antara banyak orang adalah bahwa membuka jendela mobil akan memberikan ventilasi yang memadai di dalam mobil. Dr. Shershad berkata: "Meskipun jendela mobil dibuka, CO2 tetap terakumulasi pada tingkat yang lebih rendah, yang seiring waktu akan mengurangi jumlah oksigen dalam darah dan menyebabkan orang yang tidur kehilangan cairan tubuh dan cairan tubuh lainnya, menurut Gulf News.
Mengapa saya bisa terjaga di dalam mobil tetapi tidak bisa tidur?
Jawabannya adalah jika Anda terjaga, Anda akan merasa sesak napas dan mengambil tindakan. Namun, saat Anda tertidur, Anda akan lebih sulit mengenali gejala keracunan CO.
Dokter menyarankan pengemudi untuk hanya tidur di mobil jika terjadi keadaan darurat dan selalu mengambil istirahat sejenak saat mengemudi dalam jangka waktu lama.
2. Bagaimana Anda tahu jika Anda keracunan CO?
Tanda dan gejala keracunan CO dapat berupa: Sakit kepala, mual, pusing, muntah, nyeri dada, kesulitan bernapas, kebingungan, kejang, koma, menurut Says (Malaysia) mengutip Kementerian Kesehatan Malaysia,
Semakin lama gas terhirup, semakin parah gejalanya.
Lebih jauh lagi, hilangnya kesadaran dapat terjadi sebentar jika ada banyak CO di udara.
Orang yang sadar dapat mengenali gejala-gejala ini dan segera mengambil tindakan.
Namun, bahaya tidur di dalam mobil adalah orang yang tidurnya dapat meninggal saat tidur akibat keracunan CO tanpa menunjukkan gejala apa pun.
3. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan CO?
Karena gas CO tidak dapat dilihat atau dicium, sebaiknya hindari paparan tersebut sejak awal.
Gas CO mengikat sel darah merah dan menggantikan oksigen, sehingga mengurangi jumlah oksigen dalam darah.
Untuk melindungi diri Anda dari keracunan CO, Anda harus:
- Periksa dan amati sistem pembuangan mobil secara berkala. Kebocoran pada sistem pembuangan dapat menyebabkan gas CO masuk ke dalam kendaraan.
- Selalu perbaiki mobil Anda, bahkan setelah kecelakaan kecil. Kerusakan atau lubang apa pun di mobil Anda dapat menyebabkan lebih banyak asap masuk ke dalam mobil.
- Jangan pernah menjalankan mobil yang diparkir di area tertutup. Meskipun jendela atau pintu garasi terbuka, kadar CO di dalam mobil dapat mencapai tingkat yang berbahaya.
- Memasang detektor CO di mobil Anda adalah cara yang paling aman.
Terakhir dan yang paling penting, tentu saja, jangan tidur di dalam mobil dengan mesin menyala dan AC menyala, menurut Says.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)