Pohon-pohon asam kuno yang berjajar di pinggir jalan bagaikan seniman tua, dengan santai melepaskan jubah emasnya, membiarkan angin membawanya pergi, menenun permadani sinar matahari yang cemerlang di setiap sudut jalan dan jalur. Siapa pun yang lewat mendengar gemerisik dedaunan berbisik kepada diri mereka sendiri, seolah-olah tersesat dalam alam mimpi yang puitis di mana waktu berhenti, hanya menyisakan Hanoi yang damai, keindahan halusnya menggugah hati.

Pemandangan Hanoi selama musim gugur saat daun-daun berguguran menjadi semakin puitis.

Banyak sudut jalan dan trotoar di ibu kota kini berwarna kuning karena daun-daun pohon sấu (sejenis pohon buah) yang gugur.

Banyak sudut jalan dan trotoar di ibu kota diwarnai kuning oleh daun pohon sấu.

Hanoi akhir-akhir ini tiba-tiba menjadi sangat tenang dan penuh perenungan.

Orang-orang di ibu kota dengan santai berjalan-jalan di atas hamparan dedaunan keemasan.

Ini juga merupakan kesempatan bagi banyak orang untuk mengabadikan kenangan indah bersama alam.

Momen istirahat bagi seorang pedagang kaki lima.

Abadikan momen tersebut dengan dedaunan musim gugur.

Seorang anak kecil diabadikan oleh orang tuanya pada momen gugurnya daun di musim gugur.

Saat ini, banyak jalan dan trotoar di ibu kota yang dicat kuning.

Pohon-pohon asam kuno yang berjajar di pinggir jalan bagaikan seniman tua, dengan santai melepaskan jubah emas mereka, membiarkan angin membawanya pergi, menenun permadani sinar matahari yang cemerlang di setiap sudut jalan dan jalur.

Orang-orang menikmati pemandangan indah Hanoi selama musim gugur saat dedaunan berubah warna.

Saat seseorang berjalan lewat, gemerisik dedaunan membisikkan pikiran pribadi mereka sendiri, seolah-olah mereka telah tersesat ke alam mimpi yang puitis.
Khanh Hoa (VNA)
Sumber: https://baotintuc.vn/anh/co-mot-ha-noi-dep-diu-dang-mua-la-rung-20250512144014612.htm






Komentar (0)