Menurut Bloomberg mengatakan kesuksesan Xiaomi sebagian disebabkan oleh kegagalan rivalnya, Apple, di Tiongkok. Pasar ponsel pintar terbesar di Asia ini masih dalam tahap pemulihan dari resesi bertahun-tahun, dengan produsen lokal yang mengungguli Apple. Seri Xiaomi 14 yang baru saja diluncurkan mencapai lebih dari 1 juta pre-order hanya beberapa hari setelah diumumkan pada akhir Oktober. Peluncuran Mate 60 Pro pada bulan Agustus juga merupakan kesuksesan bagi Huawei setelah bertahun-tahun.
Para investor optimis setelah menyaksikan upaya terkini para produsen China.
Dalam kasus Xiaomi, optimisme investor didorong oleh rumor bahwa merek tersebut akan segera meluncurkan mobil listrik pertamanya serta teknologi kecerdasan buatan (AI) yang sedang dikembangkannya. Menurut analis di JPMorgan, saham perusahaan tersebut dapat terus meningkat selama enam bulan ke depan. Analis di Morgan Stanley dan Citigroup juga memperkirakan pasar ponsel pintar Tiongkok akan mulai pulih tahun depan. Di sisi lain, iPhone mulai kehilangan popularitas di Tiongkok karena banyak pengguna tidak melihat adanya peningkatan teknis pada produk-produk baru tahun ini.
Huawei Mate 60 Pro menarik perhatian dengan kemampuan kameranya yang unik dan komunikasi satelit dalam situasi darurat, sementara seri Xiaomi 14 mendapatkan chip Snapdragon 8 Gen 3 terbaru dari Qualcomm, kamera canggih, dan sistem operasi HyperOS yang mendukung Internet of Things dan ekosistem kendaraan.
Seri Xiaomi 14 menciptakan daya tarik yang kuat di negara asalnya, Tiongkok
Analis dari Bloomberg yakin Xiaomi dapat melampaui rivalnya, Oppo dan Vivo, di pasar domestik, sementara popularitasnya di luar Tiongkok "sangat signifikan". Selain saham Xiaomi sendiri, saham pemasok dan kontraktornya juga meningkat.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)