
Bapak Nguyen Duy Anh berbicara di konferensi - Foto: BVCC
Menurut Bapak Anh, isu ini pernah dibahas tersendiri pada sesi diskusi di konferensi tersebut dan merupakan isu kemanusiaan yang betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat saat ini.
"Pada pasien kanker, terutama kanker ovarium, kanker payudara..., kita biasanya hanya terbiasa dengan pengobatan dengan mengangkat penyakit tersebut jika memang ada. Pengobatan kanker dan radiasi juga memengaruhi organ-organ ini, tetapi kebutuhan selain pengobatan saat ini adalah untuk mempertahankan fungsi atau memperpanjang masa reproduksi karena usia pernikahan dan melahirkan pada perempuan muda jauh lebih tinggi daripada sebelumnya," ujar Bapak Anh.
Dengan teknik ini, dokter akan mengambil sebagian kecil jaringan ovarium dari salah satu atau kedua ovarium dan menyimpannya sesuai prosedur profesional. Selama proses pengawetan, struktur dan fungsi jaringan ovarium akan dipertahankan.
Ketika perempuan mencapai usia 40 tahun, dokter akan menanamkan kembali jaringan ovarium ke dalam tubuh perempuan tersebut dengan jaringan yang telah diawetkan, sehingga mereka dapat memiliki hormon sendiri seperti pada usia 30 tahun, tanpa harus menggunakan obat-obatan/suplemen, dan pada saat yang sama dapat melahirkan di usia yang lebih tua. Teknik ini juga berbeda dari teknik pembekuan sel telur sebelumnya, yang membantu memperpanjang usia reproduksi tetapi tidak mendukung pengawetan hormon.
Teknologi ini juga memungkinkan wanita untuk menjaga kesuburan dan persediaan hormon mereka untuk penggunaan di masa mendatang.
Bapak Anh juga menyampaikan bahwa banyak negara telah menerapkan teknik ini dan ratusan bayi telah lahir dari jaringan ovarium yang diawetkan.
"Di Vietnam, Rumah Sakit Obstetri Pusat akan menjadi unit pertama yang menerapkan teknik ini. Kami telah mengirimkan staf untuk belajar di pusat-pusat yang dilengkapi peralatan dan teknik lengkap. Rumah sakit juga mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan untuk mempertimbangkan ini sebagai terobosan teknologi dalam melindungi dan merawat kesehatan perempuan," ujar Bapak Anh.
Konferensi Obstetri dan Ginekologi Vietnam - Prancis merupakan acara ilmiah tahunan bergengsi di bidang obstetri dan ginekologi. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-25, yang dihadiri oleh 1.500 pakar dari dalam dan luar negeri, dengan lebih dari 80 reporter dari Prancis, Italia, Australia, Jerman, Malaysia, dan Vietnam.
Selain sesi diskusi tentang pembekuan jaringan ovarium yang telah disebutkan sebelumnya, pada konferensi tersebut, sesi diskusi "Kecerdasan buatan dalam kebidanan dan ginekologi" dan "Mempertahankan fungsi reproduksi pada pasien kanker" juga mendapat banyak perhatian.
Sumber: https://tuoitre.vn/co-the-tru-dong-mo-buong-trung-de-bao-ton-kha-nang-sinh-san-va-noi-tet-cua-phu-nu-20251111101027753.htm






Komentar (0)