Fitur ini mendorong pengguna untuk "menemukan barang serupa di TikTok Shop" dengan mengeklik halaman produk, menurut tangkapan layar dan postingan. Sebelumnya, hanya influencer dan merek yang disetujui yang dapat menandai produk saat mereka mengunggah konten di aplikasi.
Tahun lalu, perusahaan China meluncurkan TikTok Shop versi AS, yang bertujuan menggabungkan kemudahan berbelanja ala Amazon dengan penemuan produk ala Instagram.
Bisnis baru menjadi prioritas utama TikTok, yang bertujuan menjual barang senilai $17,5 miliar di AS tahun ini.
Peluncuran TikTok Shop sejauh ini mendapat tanggapan beragam. Para pedagang yang diwawancarai Bloomberg pada Desember 2023 menyambut baik aplikasi tersebut, yang mencatat rekor penjualan selama musim liburan pertamanya — sebagian karena TikTok menawarkan diskon dan pengiriman gratis kepada pembeli. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa pada November 2023, yang bertepatan dengan Black Friday dan Cyber Monday, lebih dari 5 juta pelanggan baru berbelanja di platform tersebut.
Namun, pengguna juga mengeluhkan produk palsu dan tiruan yang dijual di marketplace TikTok. Beberapa juga mengatakan maraknya unggahan serupa KOL merusak pengalaman pengguna.
TikTok menawarkan komisi kepada kreator untuk pembelian produk yang dilakukan melalui postingan mereka, yang memberi mereka insentif untuk mempromosikan barang dagangan. Fitur baru yang sedang diuji ini menautkan ke produk-produk pada postingan pengguna biasa yang tidak berorientasi penjualan, sehingga berpotensi menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi pengunjung yang hanya ingin bersenang-senang.
(Menurut SCMP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)