Pada sore hari tanggal 20 Oktober, Kementerian Kesehatan mengadakan jumpa pers untuk memberikan informasi tentang keputusan untuk tidak lagi mengklasifikasikan COVID-19 sebagai penyakit menular golongan A tetapi sebagai golongan B dalam Undang-Undang Tahun 2007 tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
Banyak kekhawatiran yang muncul seperti bagaimana perawatannya, siapa yang akan membayar biaya rumah sakit, dan apakah fasilitas perawatan COVID-19 akan dibubarkan atau dialihkan ke fungsi lain.
Menanggapi hal tersebut, Bapak Nguyen Trong Khoa, Wakil Direktur Departemen Pembinaan Pemeriksaan dan Penanganan Medis (Kementerian Kesehatan ) menyampaikan bahwa meskipun COVID-19 termasuk golongan B, masih terdapat kasus berat, sehingga tata cara pengobatan tetap mengikuti pedoman terbaru yang diperbarui per Juni 2023.
Rumah Sakit Perawatan COVID-19 (disingkat Rumah Sakit COVID-19) di bawah Rumah Sakit Universitas Kedokteran Hanoi , yang terletak di distrik Hoang Mai, Hanoi, telah dibubarkan dan sedang dipertimbangkan untuk dialihkan fungsinya, menerima pasien normal.
Terkait Rumah Sakit Lapangan 13 di Binh Chanh (HCMC), Dinas Kesehatan HCMC masih mempertahankan dan siap menerima pasien jika epidemi COVID-19 kembali muncul, atau varian baru virus SARS-CoV-2 muncul. Namun, setelah mengevaluasi kembali situasi epidemi COVID-19 di wilayah tersebut, Dinas dan Kementerian Kesehatan juga akan mempertimbangkan untuk membubarkan dan mengalihkan fungsi fasilitas ini.
Terkait pembayaran biaya perawatan COVID-19 jika COVID-19 sudah masuk golongan B, Bapak Phan Van Toan, Wakil Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) menyampaikan bahwa pembayaran biaya rumah sakit dibagi menjadi 2, yaitu jika perawatan mulai tanggal 19 Oktober atau sebelumnya, maka APBN yang menanggung, dan mulai tanggal 20 Oktober, akan ditanggung oleh Dana Jaminan Kesehatan.
Apabila pasien dirawat di rumah sakit sebelum tanggal 20 Oktober dan dipulangkan mulai tanggal 20 Oktober atau setelahnya, Dana Asuransi Kesehatan akan tetap membayar sesuai dengan prinsip kelompok A.
Hal ini mengikuti prinsip bahwa biaya perawatan COVID-19 ditanggung oleh anggaran jika termasuk dalam kelompok A, dan oleh kelompok B jika ditanggung oleh asuransi kesehatan dan pasien membayar bersama. Dalam hal ini, jika pasien tidak berpartisipasi dalam asuransi kesehatan, ia harus menanggung biayanya sendiri.
[iklan_2]
Sumber







Komentar (0)