Indochina College of Fine Arts (sekarang Universitas Seni Rupa Vietnam) didirikan pada tahun 1924, dan membuka program studi pertamanya pada tahun 1925. Lembaga ini merupakan lembaga pendidikan seni perintis yang didirikan di Hanoi - ibu kota Federasi Indochina.
Hingga awal abad ke-20, para pelukis di Vietnam sebagian besar adalah seniman anonim, dan tidak ada konsep pelukis profesional. Lahirnya lembaga pelatihan seni Barat dan terbentuknya pasar seni merupakan faktor penting dalam menciptakan generasi baru pelukis Vietnam. Buku ini merupakan karya penelitian komprehensif yang bertujuan untuk memperjelas peran aliran ini dalam membentuk seni rupa modern Vietnam.
![]() |
| Sampul buku. |
Charlotte Aguttes-Reynier, Presiden Society of Asian Artists di Paris, adalah seorang pakar seni Asia modern. Ia telah menghabiskan lebih dari satu dekade mengumpulkan dokumen, mewawancarai keluarga seniman, dan meneliti karya-karya berharga dari koleksi pribadi dan museum. Buku ini merupakan kristalisasi dari upayanya, yang tak hanya bersifat akademis tetapi juga emosional, yang mengungkapkan apresiasinya terhadap warisan seni Vietnam.
Penulis dengan apik menggambarkan kembali periode seni Indochina yang semarak ketika para seniman, baik guru maupun siswa, bersama-sama menciptakan periode kreatif yang brilian. Nguyen Phan Chanh, Mai Trung Thu, Le Pho, Vu Cao Dam, To Ngoc Van, Nguyen Gia Tri, Georges Khanh, Joseph Inguimberty, Alix Aymé... mereka menciptakan karya-karya yang berkontribusi dalam membentuk identitas seni modern di Vietnam. Buku ini tidak hanya mengapresiasi pencapaian-pencapaian tersebut, tetapi juga menganalisis langkah-langkah penting yang mengarah pada lahirnya kelas pelukis baru yang memadukan teknik-teknik Barat dengan semangat dan tradisi seni Vietnam.
Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian: "Kata Pengantar", "Kelahiran Seni Rupa Modern Vietnam", "Biografi dan Karya Pilihan", dan "Lampiran". "Kata Pengantar" memperkenalkan konteks historis dan signifikansi Sekolah Tinggi Seni Rupa Indochina, menekankan peran sekolah tersebut sebagai jembatan budaya. Bagian "Kelahiran Seni Rupa Modern Vietnam" menganalisis tahapan perkembangan sekolah tersebut, dari pendiriannya di bawah kepemimpinan Victor Tardieu hingga masa transisi menuju Évariste Jonchère, serta inovasi dalam teknik melukis. Bagian "Biografi dan Karya Pilihan" menjadi sorotan utama buku ini, yang memberikan informasi detail tentang 28 seniman representatif, termasuk guru dan siswa. Penulis tidak hanya mencantumkan biografi tetapi juga menganalisis karya-karya representatif. Bagian "Lampiran" melengkapi dokumen arsip, informasi tentang pameran di Vietnam dan Prancis, serta umpan balik dari kritikus seni.
Salah satu keunggulan buku ini adalah kelengkapan dan kedalaman risetnya. Charlotte Aguttes-Reynier telah berhasil memanfaatkan sumber-sumber langka untuk memperjelas kesenjangan dalam literatur. Ia tidak hanya berfokus pada seniman terkenal, tetapi juga tokoh-tokoh yang kurang dikenal, sehingga memberikan pandangan komprehensif tentang keragaman seni pada periode ini.
Buku ini juga terkenal karena pendekatan antarbudayanya. Charlotte Aguttes-Reynier memandang Indochina College of Fine Arts tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai ruang pertemuan antara Timur dan Barat. Para mahasiswa didorong untuk menimba ilmu dari tradisi seni Vietnam, menciptakan karya-karya yang modern sekaligus bernuansa nasional, sebagaimana terlihat dalam karya-karya pernis dan sutranya.
Selain itu, buku ini juga memiliki nilai praktis dalam mempromosikan pasar seni. Sebagai juru lelang di Balai Lelang Aguttes, Charlotte Aguttes-Reynier telah berkontribusi dalam membawa karya-karya seniman Indochina seperti Le Pho, Mai Trung Thu, dan Vu Cao Dam ke pasar internasional, sehingga meningkatkan nilai dan status mereka. Buku ini bukan hanya sebuah dokumen akademis, tetapi juga sebuah ajakan untuk melestarikan dan menyebarluaskan warisan seni Vietnam.
Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/doi-song/cuon-sach-gia-tri-ve-ngoi-truong-my-thuat-dong-duong-1012346







Komentar (0)