Dengan tujuan menyatukan dan menyinkronkan peraturan, menghilangkan kesulitan, dan meningkatkan efektivitas konseling sekolah dan pekerjaan sosial di lembaga pendidikan, memastikan untuk memenuhi persyaratan praktis dan aspirasi yang sah dari siswa, orang tua, guru dan seluruh masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan Surat Edaran No. 18/2025/TT-BGDDT yang memberikan panduan tentang konseling sekolah dan pekerjaan sosial di sekolah.
Dalam Surat Edaran tersebut diatur secara khusus mengenai isi bimbingan dan konseling sekolah dan bakti sosial di sekolah, yang meliputi berbagai bidang penting dan berkaitan erat dengan kebutuhan praktis peserta didik, yaitu: Bimbingan dan dukungan dalam hal pembelajaran (penentuan tujuan, penyusunan rencana belajar, pengelolaan waktu, pemilihan metode pembelajaran, dan lain-lain); tentang gender, hubungan sosial (psikologi usia, gender, kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, persahabatan, percintaan, perkawinan, hubungan kekeluargaan, dan lain-lain); tentang psikologi (pencegahan, penapisan, deteksi dini, konseling, konsultasi psikologi bagi peserta didik berkebutuhan khusus); tentang keterampilan hidup (keterampilan kognitif, penguasaan, perlindungan diri, keterampilan menguasai kecerdasan emosional, keterampilan berinteraksi, integrasi sosial, dan lain-lain); tentang bimbingan karier, ketenagakerjaan, kewirausahaan, tentang kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan tentang layanan bakti sosial bagi peserta didik.
Dari segi bentuk, sesuai dengan tuntunan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, bimbingan dan penyuluhan sekolah serta bakti sosial di sekolah dilaksanakan secara langsung atau daring.
Menurut Hoang Duc Minh, Kepala Departemen Siswa, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, tujuan konseling sekolah dan pekerjaan sosial adalah untuk meningkatkan kapasitas peserta didik dalam mencegah, mengidentifikasi kesulitan, mencari bantuan yang tepat dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, psikologi dan hubungan sosial; pada saat yang sama, membantu melatih keterampilan hidup, memperkuat kemauan dan keberanian, meningkatkan kesehatan fisik dan mental; membentuk sikap yang tepat dalam hubungan sosial, berkontribusi pada penyempurnaan kepribadian siswa.
Lembaga pendidikan bertanggung jawab membangun sistem penerimaan dan pertukaran informasi; berkoordinasi dengan keluarga, masyarakat, dan instansi terkait untuk segera menerima informasi tentang situasi dan risiko kesulitan belajar, psikologi, hubungan sosial, atau kesulitan lain yang dialami peserta didik.
Selain itu, lembaga pendidikan juga dapat menyelenggarakan kegiatan komunikasi dan program pencegahan; memberikan informasi tentang kebijakan dan undang-undang; memberikan panduan tentang penggunaan layanan konseling sekolah dan layanan kerja sosial; dan menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung perkembangan peserta didik.
Sumber: https://nhandan.vn/da-dang-noi-dung-va-hinh-thuc-tu-van-tam-ly-hoc-duong-post910201.html
Komentar (0)