Menghadiri pesta pernikahan seorang teman di Thanh Hoa untuk pertama kalinya, Thu Hang ( Hanoi ) terkesan dengan nampan makanan yang penuh, berisi hidangan lezat dan makanan khas setempat.
Selain salad pennywort dan gulungan daging babi fermentasi, gadis muda itu juga terkejut dengan kue harum yang menumpuk tinggi di atas piring. Itu semacam banh coc.
"Sekilas, saya pikir hidangan ini sangat mirip dengan banh te dan banh la di beberapa provinsi utara, tetapi ketika saya memakannya, saya merasakan cita rasa uniknya sendiri. Kue ini berwarna putih bersih, lebih lentur dan kenyal, isiannya memadukan rasa lemak babi dengan aroma bawang kering dan sedikit cabai," komentar Thu Hang.

Turis wanita asal Hanoi itu juga mengungkapkan, yang menarik, para tamu yang hadir di pesta pernikahaan biasanya tidak memakan kue sembarangan melainkan menyimpan sebagian untuk dibawa pulang.
Saat berbincang dengan penduduk setempat, ia mengetahui bahwa karena kue ini mengenyangkan, orang sering membiarkannya sampai akhir makan untuk dinikmati atau dibawa pulang sebagian.
Banh rang bua mudah disantap, disukai anak-anak maupun lansia. Proses membungkus kue ini cukup rumit dan tidak bisa dilakukan setiap saat, sehingga orang-orang sangat menghargainya. Saat pergi ke pesta, mereka sering menyimpan sebagian untuk dibawa pulang bagi kerabat mereka,” tambah Thu Hang.
Setelah menghadiri pesta pernikahaan itu, gadis muda itu juga memesan ratusan kue harrow dari sebuah tempat makan setempat dan membawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk teman dan kenalannya serta untuk disuguhkan kepada keluarganya.
![]() | ![]() | ![]() |

Ibu Nguyen Loan - pemilik tempat pembuatan banh rang bua di kecamatan Kim Tan (provinsi Thanh Hoa) mengatakan bahwa kue ini terbuat dari beras, perut babi, jamur kuping kayu, bawang kering, dan rempah-rempah yang umum dikenal seperti kecap ikan, merica...
Meski terbuat dari bahan-bahan sederhana, cara pembuatan kue ini cukup rumit dan bertahap, sehingga menuntut ketelitian dan keterampilan sang juru masak.
Berdasarkan pengalaman Ibu Loan, beras yang digunakan sebaiknya jenis Xi agar kue kukusnya lembut, kenyal, dan tidak lengket. Setelah dicuci dan dibilas, beras direndam dalam air selama beberapa jam, lalu digiling.
Setelah tepung terigu digiling, maka tibalah saatnya "meniriskan tepung", maksudnya tepung terigu dituang ke dalam panci, dicampur dengan air secukupnya, kemudian ditaruh di atas kompor, diaduk rata dengan sumpit hingga tepung mengental tapi tidak berubah warna, itu standarnya.
![]() | ![]() |
Tergantung masing-masing rumah tangga, tepung dapat ditiriskan menggunakan metode penangas air. Selama proses penirisan, Anda harus terus-menerus memecah gumpalan tepung dan melakukannya secara merata agar tepung tidak menempel di dasar.
Semakin merata adonan dikocok, semakin elastis adonannya, dan kue akan semakin lezat setelah dikukus. Setelah adonan kering, mulailah membungkus kue.
Proses penirisan adonan harus dilakukan dengan cermat. Adonan harus ditiriskan hingga kental namun tetap berwarna putih, karena jika adonan berubah bening, akan menjadi banh gio,” tambahnya.
Isiannya berisi bawang bombai kering, daging perut babi cincang (atau giling), dan jamur kuping kayu. Bahan-bahan tersebut ditumis hingga matang, dibumbui dengan garam dan merica sesuai selera.
“Tergantung lokasi dan selera masing-masing keluarga, isian kue bisa dibuat dengan kulit babi atau tidak pakai jamur kuping cincang,” ujar Ibu Loan.
Cara membungkus kue beras di Thanh Hoa. Sumber: Ly Nguyen
Kue ini dibungkus dengan daun dong. Pembungkus memilih daun berukuran sedang, lalu mencucinya, meniriskannya, membuang batang keras di bagian atas, dan memotong batang serta sedikit sisa daun di bagian ekor.
Daun dong dapat dipanaskan di atas api untuk membuatnya lentur dan kuat, serta mencegah robek saat dibungkus.
Saat membungkus, orang-orang mengoleskan tepung ke daun, menambahkan isian di tengahnya, lalu melipat daun, menekan tepinya, dan melipatnya menjadi bentuk memanjang. Setelah dibungkus, kue direbus atau dikukus. Biasanya, orang-orang mengukus kue agar tidak menyerap air dan rasanya lebih enak.
Setelah kue tercium harum dan daunnya sudah tidak menempel lagi, kue sudah matang. Setelah itu, kue dikeluarkan dan disusun rapi agar bentuknya tidak berubah setelah dikukus.
![]() | ![]() |
Di masa lalu, masyarakat Thanh Hoa terutama membuat garu perkakas untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau untuk dijual di pasar pedesaan.
Tak hanya muncul di nampan sajian saat hari raya Tet, pernikahan, atau peringatan kematian setempat, hidangan khas ini juga dibawa ke berbagai provinsi di seluruh negeri, memenuhi beragam kebutuhan kenikmatan para pengunjung.

Sumber: https://vietnamnet.vn/dac-san-thanh-hoa-trong-mam-co-cuoi-khach-khong-an-de-goi-phan-mang-ve-2460037.html













Komentar (0)