Oleh karena itu, Komite Rakyat Komune Nam Ka telah mengirimkan dokumen kepada Komite Rakyat Provinsi Dak Lak dan departemen terkait untuk mempertimbangkan tidak memperpanjang izin eksploitasi mineral bagi Perusahaan Terbatas Phu Binh (berakhir pada 28 Juni 2025) karena daerah aliran sungai Krong No saat ini sedang mengalami erosi yang sangat serius.

Secara khusus, komune meminta kepada Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup untuk segera melaksanakan proyek survei, evaluasi, penentuan penyebab, dan usulan solusi penanggulangan tanah longsor di bantaran Sungai Krong No; memberikan peta lokasi dan koordinat area penambangan pasir milik Perusahaan Terbatas Xuan Binh kepada Komite Rakyat komune Nam Ka, agar wilayah tersebut memiliki dasar untuk dilakukan pemantauan dan pemeriksaan.
Pada saat yang sama, Komite Rakyat Provinsi menyarankan Komite Rakyat Provinsi Lam Dong untuk mempertimbangkan penghentian penambangan pasir di tepi kiri Sungai Krong No, dari Bendungan PLTA Buon Tua Srah hingga ujung jalan utama Komune Nam Ka dengan panjang sekitar 16 km.

Mengusulkan agar Kepolisian Daerah secara berkala mengirimkan tim patroli lalu lintas perairan untuk berpatroli di Sungai Krong No dari bendungan hidroelektrik Buon Tua Srah ke tim swakelola No. 3, Desa Plao Sieng, Kecamatan Nam Ka.
Komite Rakyat Komune Nam Ka menyatakan, sejak tahun 2013 hingga sekarang, di Komune Nam Ka dan Ea R'bin (Distrik Lak Lama), tercatat telah terjadi sekitar 20 kali tanah longsor dengan luas wilayah sekitar 160 hektare. Di antaranya, terdapat 7 kali tanah longsor parah dengan panjang ruas jalan lebih dari 500 meter yang mengakibatkan ratusan hektare lahan pertanian milik warga musnah total.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/dak-lak-xa-kien-nghi-khong-gia-han-mo-cat-de-chong-sat-lo-bo-song-10389423.html
Komentar (0)