Dam Ha memiliki garis pantai yang panjang, permukaan laut yang luas, dan dataran pasang surut, yang mendukung pengembangan akuakultur. Dalam beberapa tahun terakhir, distrik Dam Ha telah mendorong pembangunan. Akuakultur membawa efisiensi ekonomi yang tinggi. Namun, alokasi permukaan air untuk kolektif dan rumah tangga untuk akuakultur di kabupaten ini masih lambat. Para pemilih meminta provinsi dan kabupaten untuk mengatasi kesulitan dan mempercepat proses alokasi wilayah laut.
Berdasarkan Arahan Pelaksanaan No. 13, tertanggal 10 Agustus 2021, dari Komite Tetap Partai Provinsi tentang Penguatan Pengelolaan dan Pembangunan Berkelanjutan Akuakultur di Laut di Provinsi Quang Ninh , distrik tersebut baru-baru ini menyelesaikan konversi 100% pelampung busa yang digunakan dalam keramba akuakultur ke bahan ramah lingkungan. Namun, penerapan prosedur perizinan akuakultur di laut dan serah terima wilayah perairan akuakultur sesuai dengan instruksi otoritas terkait saat ini menghadapi kendala.
Komune Tan Lap disetujui oleh Komite Rakyat Distrik Dam Ha untuk total 10 lokasi pertanian dengan total luas 356,33 hektar. Oleh karena itu, Komite Rakyat Komune mengarahkan pembentukan 5 koperasi di komune tersebut. Bersamaan dengan itu, Komite Rakyat Komune menyelenggarakan undian untuk meminta pengalihan wilayah laut kepada koperasi, dan koperasi-koperasi itu sendiri menyelenggarakan undian untuk memilih lahan pertanian bagi anggota koperasi di bawah pengawasan Komite Rakyat Komune.
Bapak To Quoc Thinh, anggota Koperasi Jasa Perikanan dan Perdagangan Thang Loi (Koperasi Thang Loi), adalah salah satu keluarga yang telah berpengalaman bertahun-tahun dalam budidaya ikan di keramba. Saat ini beliau memiliki 20 keramba untuk budidaya ikan kerapu, dan sekitar 6 keramba dapat dijual selama Tahun Baru Imlek mendatang. Menurut perhitungan Bapak Thinh, dengan 6 ton kerapu, keluarganya akan mendapatkan keuntungan ratusan juta VND. Efisiensi ekonominya jelas, sehingga beliau dan anggota Koperasi Thang Loi berharap segera mendapatkan izin budidaya ikan di laut. Bapak Thinh mengatakan, "Alokasi permukaan laut sangat penting bagi kami untuk memiliki basis produksi dan perluasan investasi."
Diketahui bahwa baru-baru ini, Komite Rakyat Kelurahan Tan Lap dan unit konsultasi telah memandu penyelesaian prosedur dan dokumen. Hingga saat ini, Koperasi Thang Loi dan 4 koperasi lainnya di Kelurahan Tan Lap telah membentuk badan hukum untuk menyiapkan dokumen permohonan pengalihan wilayah laut. Bersamaan dengan itu, mereka telah menyiapkan dokumen, menandatangani kontrak untuk menilai dampak lingkungan dan diagram wilayah yang akan dialihkan. Namun, hingga saat ini, koperasi masih menunggu. Bapak Bui Xuan Son, Direktur Koperasi Thang Loi, mengatakan: Kami sangat berharap agar Negara segera menyerahkan wilayah laut agar para petani dapat bercocok tanam dengan lebih nyaman. Khususnya, jika terjadi bencana alam yang memengaruhi wilayah pertanian, akan ada dasar untuk dukungan Negara.
Berdasarkan statistik di Kabupaten Dam Ha, hingga saat ini terdapat 11 koperasi yang membutuhkan akuakultur di laut dengan luas 948,37 hektar, terutama untuk budidaya tiram dan ikan laut. Oleh karena itu, ke-11 koperasi ini telah melakukan pengundian, penetapan lokasi budidaya kepada anggota, dan penandatanganan kontrak dengan unit konsultan untuk penyusunan dokumen analisis dampak lingkungan (AMDAL). Dari jumlah tersebut, 3 koperasi telah mengajukan laporan penilaian AMDAL kepada Pusat Layanan Administrasi Publik Provinsi dan telah dinilai serta diinformasikan kepada 3 koperasi tersebut; 2/5 koperasi telah mengajukan perizinan akuakultur di laut. Namun, hingga saat ini, Kabupaten Dam Ha belum menetapkan wilayah perairan tersebut kepada koperasi mana pun. Ibu Hoang Thi Phuong Thao, Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Dam Ha, mengatakan: Ke depannya, kami berharap agar Pemerintah Provinsi beserta seluruh instansi dan cabang dapat memberikan perhatian dalam memberikan arahan kepada koperasi, rumah tangga, dan perorangan untuk menyelesaikan prosedur serah terima wilayah laut, sehingga masyarakat dapat segera memulihkan kembali industri akuakultur yang terkena dampak Badai No. 3 baru-baru ini.
Sumber
Komentar (0)