Konferensi global tentang senjata AI diselenggarakan dan dipandu oleh Austria di Wina.
Pada konferensi global tentang senjata kecerdasan buatan (AI), yang diadakan selama dua hari pada tanggal 29 dan 30 April di Wina, Austria, para ahli menilai bahwa AI memiliki potensi untuk merevolusi peperangan, mirip dengan bubuk mesiu dan bom atom, membuat konflik antar manusia menjadi jauh berbeda dan lebih berbahaya daripada sebelumnya.
Pernyataan konferensi tersebut menegaskan “komitmen kuat untuk kerja sama mendesak dengan semua pemangku kepentingan untuk mengembangkan instrumen hukum internasional guna mengatur sistem senjata otonom.”
Pernyataan ringkasan tersebut, yang akan dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, juga menekankan bahwa dunia “memiliki tanggung jawab untuk bertindak dan menetapkan aturan untuk melindungi umat manusia.”
Konferensi global tentang senjata AI, yang diselenggarakan dan dipandu oleh Austria di Wina, menarik sekitar 1.000 delegasi, termasuk politisi dan pakar, dari lebih dari 140 negara di seluruh dunia.
LAM DIEN
Sumber






Komentar (0)