Angkatan 2005 telah resmi memasuki universitas. Lingkungan universitas sangat berbeda dari sekolah menengah. Apa yang harus diperhatikan secara khusus oleh mahasiswa agar tahun pertama mereka di universitas menjadi awal yang menyenangkan dan sukses?
Jebakan kebebasan
Salah satu "mimpi yang menjadi kenyataan" saat memasuki universitas adalah "terbebas" dari kendali jadwal keluarga, terutama bagi mahasiswa baru yang tinggal jauh dari rumah.
Para profesor universitas (baik penasihat akademik maupun kepala departemen) tidak mengelola mahasiswa seketat guru di sekolah menengah.
Selain itu, dengan argumen-argumen yang sudah umum seperti "18 tahun adalah usia dewasa" dan "18 tahun adalah usia bertanggung jawab secara hukum," para pemuda dan pemudi menjadi semakin percaya diri dalam memulai perjalanan mereka untuk "menemukan kebebasan." Banyak rencana yang menarik telah diajukan, terutama untuk mewujudkan aspirasi masa studi mereka.
Namun, di samping jadwal yang terstruktur secara ilmiah yang menyeimbangkan belajar, relaksasi, dan olahraga, atau rencana bermanfaat seperti mengikuti kursus/program jangka pendek, bergabung dengan klub pengembangan keterampilan, dan meningkatkan kemampuan bahasa asing, masih banyak kasus di mana siswa terbawa oleh hasrat sesaat, mengabaikan studi mereka, dan meremehkan pentingnya meningkatkan keterampilan mereka.
| Mengejar pengetahuan baru dengan tekun dan penuh semangat adalah jalan terpenting selama periode ini. (Foto: Tran Xuan Tien) |
Mungkin kita juga perlu mengetahui bahwa: setiap tahun, meskipun banyak mahasiswa baru mendaftar, banyak juga yang menunda studi mereka atau berhenti di tengah jalan karena berbagai alasan.
Salah satu alasannya adalah Anda belum mampu mengendalikan kecintaan Anda pada bermain dan kemalasan. Jangan biarkan jebakan kebebasan menguasai Anda.
Luangkan waktu untuk menjelajahi kota, rasakan kegembiraan masa muda, tetapi ingatlah untuk selalu menjadikan studi sebagai pusat dari semua aktivitas Anda.
Mengejar pengetahuan baru dengan tekun dan penuh semangat adalah jalan terpenting selama periode ini. Masa depan yang cemerlang dibangun di atas kemampuan kita untuk mengumpulkan pengetahuan dari upaya dan perjuangan yang tenang di masa kini.
Bekerja lebih cerdas
Masa-masa perdebatan sosial yang sengit tentang apakah mahasiswa harus bekerja paruh waktu, dan bagaimana pekerjaan tersebut dapat memengaruhi studi mereka, telah berlalu.
Faktanya, tampaknya tingkat mahasiswa yang bekerja paruh waktu telah meningkat selama bertahun-tahun, baik di universitas swasta maupun negeri.
Sebelumnya, alasan utama mahasiswa mencari pekerjaan paruh waktu adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna menutupi biaya kuliah dan biaya hidup; namun, saat ini, alasannya jauh lebih beragam.
Menemukan potensi diri, meningkatkan keterampilan komunikasi, memperbaiki kemampuan kerja tim, menerapkan teori yang dipelajari ke situasi dunia nyata, merasakan lingkungan kerja, terhubung dengan peluang karir di masa depan, membangun citra diri, dan melepaskan hasrat kreatif… ini hanyalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh siswa saat ini dari pekerjaan paruh waktu.
Selain itu, keuntungan bagi mahasiswa saat ini adalah ruang informasi dan komunikasi secara umum, dan media sosial khususnya, lebih terbuka dari sebelumnya. Hal ini membuat proses mencari pekerjaan paruh waktu menjadi lebih mudah dan nyaman.
Namun, sisi lain dari realitas juga menunjukkan bahwa banyak mahasiswa secara keliru percaya bahwa kesuksesan sementara dalam pekerjaan paruh waktu merupakan kriteria atau ukuran keberhasilan dibandingkan dengan tujuan menyelesaikan program universitas mereka.
Kesuksesan berkelanjutan membutuhkan landasan pengetahuan yang kokoh – sesuatu yang diberikan universitas kepada mahasiswa secara ilmiah, melalui program pelatihan yang dirancang dengan cermat dan terakreditasi secara ketat, serta jajaran pengajar yang terdiri dari para profesional berpengalaman.
Jangan terlalu cepat terperangkap dalam kisah-kisah "berhenti kuliah dan meraih kesuksesan wirausaha." Kasus-kasus seperti itu memang ada, tetapi jumlahnya tidak banyak, bahkan bisa dibilang minoritas.
Pikirkan baik-baik, agar Anda tidak menyesal atas perjalanan universitas Anda yang penuh dengan harapan dan usaha.
Sumber






Komentar (0)