Pada tanggal 24 Agustus, Departemen Pelatihan, Kementerian Keamanan Publik secara resmi mengumumkan nilai penerimaan untuk akademi dan universitas Keamanan Publik Rakyat tahun 2023. Tahun ini, jurusan Pembangunan Partai dan Administrasi Negara di Akademi Politik Keamanan Publik Rakyat memiliki nilai penerimaan tertinggi.
Nilai penerimaan di akademi dan universitas Keamanan Publik Rakyat pada tahun 2023 secara spesifik adalah sebagai berikut:
Departemen Pelatihan mencatat bahwa skor penerimaan adalah skor total dari 3 mata pelajaran dalam kombinasi penerimaan ke Akademi Kepolisian Rakyat (mencakup 40%) dan skor tes penilaian penerimaan Kementerian Keamanan Publik diubah menjadi skala 30 poin (mencakup 60%) dibulatkan menjadi 2 tempat desimal ditambah poin prioritas regional, poin prioritas mata pelajaran sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , dan poin bonus sesuai dengan peraturan Kementerian Keamanan Publik.
Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: DXT = (M1+M2+M3)*2/5 + BTBCA*3/5 + DC, dengan rincian: + DXT: nilai ujian masuk; + M1, M2, M3: nilai ujian 3 mata pelajaran kelompok mata pelajaran untuk masuk Akademi Kepolisian Rakyat; + BTBCA: nilai ujian penilaian Kementerian Keamanan Publik; + DC: Poin bonus.
Poin bonus kandidat ditentukan berdasarkan jumlah poin prioritas sesuai peraturan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dan poin bonus yang ditetapkan oleh Kementerian Keamanan Publik, dengan rumus: DC = DUT + Dth. Dengan rumus, DUT = DT + KV. Secara spesifik: + DC adalah poin bonus; + DUT adalah poin prioritas; + DT adalah poin prioritas untuk subjek; + KV adalah poin regional; + Dth adalah poin bonus.
Pada tahun 2023, total target pendaftaran mahasiswa baru reguler di akademi dan sekolah kepolisian adalah 2.000; target pendaftaran untuk pelatihan kepolisian tingkat menengah hampir 1.200.
Metode penerimaan di akademi dan sekolah kepolisian pada tahun 2023 tetap stabil seperti pada tahun 2022 dengan 3 metode.
Metode 1: Penerimaan langsung sesuai dengan peraturan penerimaan saat ini dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan serta peraturan Kementerian Keamanan Publik.
Metode 2: Penerimaan langsung dengan menggabungkan sertifikat bahasa internasional dengan hasil akademik sekolah menengah atas.
Metode 3: Penerimaan didasarkan pada kombinasi hasil ujian kelulusan SMA dan hasil tes penilaian Kementerian Keamanan Publik. Nilai tes penilaian Kementerian Keamanan Publik menyumbang 60% dari nilai penerimaan, dan nilai gabungan ujian SMA menyumbang 40% dari nilai penerimaan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)