
Jendela yang dimanfaatkan kawanan pencuri untuk membobol Museum Louvre - (Foto: Getty Images)
Namun, selain mahakarya seni legendaris seperti "Mona Lisa" atau "Sayap Samothrace", pengunjung kini datang ke Louvre untuk alasan yang sangat berbeda: jendela yang pecah saat pembobolan Galeri Apollo.
Hanya beberapa hari setelah museum dibuka kembali, jalan di luar Galeri Apollo – yang menyimpan koleksi permata kerajaan yang langka – telah menjadi "koordinat kehidupan virtual" baru. Orang-orang terus berbondong-bondong ke sini, bukan untuk mengagumi karya seni, melainkan untuk berfoto di depan jendela-jendela tinggi tempat para pencuri memanjat dan membobol masuk. Foto-foto "check-in" di luar Louvre, dengan jendela kaca pecah dan jejak-jejak yang tersisa, membanjiri jejaring sosial, mengubah lokasi kejahatan menjadi "lokasi wisata" yang tak diinginkan di jantung kota Paris.

Jendela yang dimanfaatkan kawanan pencuri untuk membobol Museum Louvre - (Foto: AFP)
Menurut polisi, dua pencuri yang menyamar sebagai pekerja, mengenakan rompi reflektif, menggunakan tangga tali dan alat pengangkat khusus yang ditempatkan tepat di jalan untuk mendekati jendela. Mereka dengan cepat merusak kunci, membobol bagian dalam, menggunakan pemotong cakram untuk memecahkan dua etalase, dan mengambil artefak senilai hingga 88 juta Euro—termasuk banyak perhiasan kuno yang tak ternilai harganya. Insiden itu terjadi dalam waktu singkat, tetapi cukup mengguncang dunia seni global dan menimbulkan serangkaian pertanyaan tentang tingkat keamanan di museum paling bergengsi di dunia tersebut .
Insiden ini mendorong pemerintah Prancis untuk segera turun tangan, mewajibkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk melindungi warisan nasional, dan meningkatkan pengawasan sistem keamanan museum-museum besar di seluruh negeri. Namun, paradoks yang menarik adalah bahwa "jejak kriminal" ini telah menjadi bagian baru dari perjalanan wisatawan menjelajahi Paris.
Sumber: https://vtv.vn/diem-dot-nhap-bao-tang-louvre-bat-ngo-thanh-toa-do-check-in-moi-cua-du-khach-100251027134533239.htm






Komentar (0)