
Pada menit ke-69, masuk sebagai pemain pengganti untuk Reece James, bek kanan Tottenham Hotspur berusia 25 tahun itu tidak hanya secara resmi mencetak namanya untuk tim nasional, tetapi juga menjadi pemain Muslim pertama dalam sejarah yang mengenakan seragam Inggris.
"Saya benar-benar terkejut karena saya tidak tahu bahwa saya adalah yang pertama. Ini adalah berkah," Spence, yang lahir di London, berbagi dengan penuh emosi.
"Sungguh luar biasa bisa membuat sejarah, dan saya berharap dapat menginspirasi anak-anak di seluruh dunia bahwa mereka dapat melakukan apa yang saya bisa," kata Spence.
Pencapaian penting ini memiliki makna yang melampaui lapangan sepak bola.
Debut Spence langsung dianggap sebagai momen yang patut dirayakan oleh komunitas Muslim di Inggris. Umat Muslim kini berjumlah sekitar 6% dari populasi, tetapi selama bertahun-tahun kehadiran mereka di sepak bola profesional sangat terbatas.
“Djed memikul tanggung jawab yang sangat besar; dia tidak hanya bermain untuk Inggris, tetapi untuk jutaan Muslim di seluruh dunia. Karena sekarang, dia adalah panutan yang mendobrak batasan,” tegas Ebadur Rahman, pendiri Nujum Sports, sebuah organisasi yang telah mendukung lebih dari 400 atlet Muslim.
Yunus Lunat, seorang pelatih sepak bola akar rumput dan mantan ketua dewan penasihat kesetaraan ras Asosiasi Sepak Bola (FA), menyatakan: “Kita belum memiliki banyak pemain Muslim yang berkembang di level tertinggi. Mereka belum memiliki cukup kesempatan, cukup panutan bagi generasi muda untuk diikuti. Sangat disayangkan kita harus menunggu hingga 2025 untuk memiliki pemain Muslim pertama kita di tim nasional Inggris.”

Teladan yang menginspirasi
Memulai kariernya di Middlesbrough dan bergabung dengan Tottenham pada tahun 2022, Spence melewati masa sulit dengan tiga kali peminjaman berturut-turut. Namun, ketekunan dan tekadnyalah yang membantunya mengatasi kesulitan tersebut. Musim lalu, Spence memainkan peran penting dalam kemenangan Spurs di Liga Europa, yang menandai titik balik signifikan dalam kariernya.
Bagi Spence, mengenakan seragam tim nasional adalah momen yang emosional: “Tidak peduli apa agama Anda, percayalah pada Tuhan,” kata Spence. “Hari-hari seperti hari ini terutama berkat Tuhan, bagi saya. Saya sedikit emosional karena perjalanan ini tidak mudah. Tapi sekarang saya resmi menjadi pemain Inggris, dan saya sangat bahagia.”
Lebih dari sekadar langkah karier, debut Spence membawa pesan yang kuat tentang keyakinan, ketekunan, dan ambisi. Ia menjadi bukti nyata bahwa sepak bola dapat meruntuhkan hambatan budaya dan agama, membuka pintu bagi generasi baru untuk bermimpi meraih puncak.

Juara Eropa itu bermain sepanjang turnamen dengan tulang kering yang patah.

Bagaimana para pemain tim nasional wanita Inggris bisa menjadi sumber inspirasi yang begitu besar di Inggris?

Indonesia dengan cepat menaturalisasi striker 'pembunuh' asal Belanda, yang menjadi tantangan bagi Vietnam di Kejuaraan U23 Asia Tenggara.

Inggris mengalami kekalahan memalukan setelah melakukan comeback, sebuah kekalahan bersejarah di kandang sendiri.

Cao Pendant Quang Vinh: Ibu saya menangis ketika saya terpilih masuk tim nasional Vietnam.
Sumber: https://tienphong.vn/djed-spence-cau-thu-dac-biet-nhat-doi-tuyen-anh-post1777078.tpo






Komentar (0)