Pada sore hari tanggal 13 Mei, dalam konferensi pers Konferensi Investasi ESG Vietnam 2025, Bapak Craig Martin, Ketua Dana Investasi Dynam Capital, menegaskan bahwa ESG (lingkungan, masyarakat, tata kelola) adalah "kompas" yang membantu bisnis menavigasi dan memilih peluang investasi secara berkelanjutan.
Karena arus modal global secara bertahap bergeser dari Tiongkok, Vietnam menjadi tujuan yang menarik dengan potensi pertumbuhan yang kuat, lingkungan hukum yang lebih baik, dan bisnis yang semakin tertarik pada standar pembangunan berkelanjutan.
Namun, investor percaya bahwa untuk benar-benar memanfaatkan peluang ini, Vietnam membutuhkan arahan yang jelas, terus-menerus, dan konsisten dalam implementasi kebijakan dan tata kelola perusahaan.

Pembicara pada konferensi pers Konferensi Investasi ESG Vietnam 2025 pada sore hari tanggal 13 Mei (Foto: Nhat Quang).
Menurut Tn. Craig Martin, Vietnam tidak lagi menjadi tujuan potensial di atas kertas tetapi sebenarnya telah muncul di peta investasi global.
Dynam Capital saat ini mengelola portofolio sekitar 25 perusahaan di Vietnam, sebagian besar merupakan perusahaan publik. Bapak Craig Martin menekankan bahwa ESG bukan satu-satunya syarat untuk membuat keputusan investasi, melainkan merupakan "syarat yang diperlukan".
Alih-alih hanya berinvestasi pada perusahaan dengan model bisnis ESG murni, Dynam Capital menggunakan ESG sebagai filter untuk mengevaluasi bisnis secara keseluruhan. Dana investasi akan mengevaluasi segala hal mulai dari dampak lingkungan, hubungan dengan karyawan dan pemasok, hingga kualitas dan komitmen tata kelola.
"Kami tidak mengharapkan bisnis mencapai skor ESG 100. Perusahaan-perusahaan dalam portofolio kami berfluktuasi antara 50-65%, dan itu normal. ESG adalah sebuah perjalanan, tidak bisa dilakukan dengan cepat tetapi harus berkelanjutan," ujar perwakilan dana tersebut.
Dynam Capital telah mengamati bisnis selama 5-7 tahun untuk memahami apakah mereka benar-benar bertransformasi, bukan memutuskan hanya setelah jabat tangan atau pertemuan.
Ia juga memperingatkan tentang daya tarik yang dangkal dari beberapa bisnis. Ada perusahaan yang tampak menarik pada pandangan pertama, dengan laba tinggi dan imbal hasil yang baik, tetapi jika Anda berinvestasi berdasarkan hasrat dan emosi awal, Anda akan mudah tersesat. Yang penting bagi investor adalah apakah mereka menepati janji dan mewujudkan hasrat mereka menjadi tindakan.
Dana tersebut tidak akan berinvestasi dalam gairah tetapi dalam perjalanan mengubah gairah menjadi kapasitas pelaksanaan, berdasarkan kriteria tata kelola yang baik, tujuan berkelanjutan, dan strategi pembangunan jangka panjang.
Dalam rangka acara tersebut, Ibu Mimi Vu, salah satu pendiri Vietnam ESG Investor Conference, mengatakan bahwa ESG bukan lagi faktor yang bergantung pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) atau sekadar strategi pemasaran untuk meningkatkan citra merek.
Menurutnya, ESG telah menjadi bagian inti dari operasi bisnis, terkait erat dengan kerja sama hukum, proses sertifikasi dan terutama prasyarat untuk menarik investasi.
Ia juga menekankan bahwa, bagi perusahaan Vietnam, pengembangan dan implementasi kebijakan ESG perlu berorientasi pada strategi pembangunan nasional, sembari memenuhi persyaratan hukum internasional terkait penilaian dan transparansi.
Menurutnya, ini merupakan peluang bagi perusahaan Vietnam untuk tumbuh berkelanjutan dan menjangkau pasar global, terutama dalam konteks banyak negara yang tengah mempromosikan diversifikasi jaringan mitra dagang mereka.
Di sisi FDI, Bapak Peter Hauggaard, CEO Ecolean Vietnam, menekankan bahwa kesadaran adalah fondasi dari semua transformasi, termasuk penerapan standar ESG di perusahaan. Menurutnya, baik individu maupun organisasi, semua perubahan berkelanjutan dimulai dengan perubahan pola pikir.
Berbagi pengalamannya bekerja dengan banyak bisnis internasional, Tn. Peter mengatakan bahwa investor tentu saja dapat memilih pasar seperti Eropa atau tujuan wisata terkenal lainnya, tetapi banyak dari mereka yang beralih ke Vietnam.
Alasannya, menurutnya, adalah karena mereka melihat Vietnam sebagai "bintang Selatan", tujuan potensial dalam waktu dekat, tidak hanya berkat potensi pertumbuhannya tetapi juga berkat upaya yang semakin jelas dalam meningkatkan lingkungan investasi dan mempromosikan praktik ESG.
Source: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/doanh-nghiep-can-xem-esg-la-chiec-la-ban-khong-phai-dich-den-20250513183519389.htm
Komentar (0)