Pada tanggal 21 Maret, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menerima delegasi bisnis dari Dewan Bisnis AS-ASEAN (USABC) yang dipimpin oleh Bapak Ted Osius, Presiden dan CEO USABC.
Menurut Perdana Menteri, bisnis Amerika telah berkontribusi pada proses penyembuhan luka pascaperang dan mempromosikan kerja sama ekonomi , perdagangan, dan investasi khususnya dan hubungan antara kedua negara secara umum.
Perdana Menteri menyambut Bapak Ted Osius, Presiden dan CEO USABC
JEPANG UTARA
Untuk mendukung dan mendampingi bisnis AS, Pemerintah Vietnam berkomitmen pada "3 jaminan" dan "3 bersama". Dengan demikian, Pemerintah Vietnam memastikan bahwa sektor ekonomi dengan investasi asing selalu menjadi komponen penting perekonomian Vietnam; menghormati, mendorong, dan siap menciptakan kondisi yang kondusif bagi sektor ini untuk berkembang dalam jangka panjang, bekerja sama, dan bersaing secara sehat dan setara dengan sektor ekonomi lainnya. Pemerintah Vietnam menjamin hak dan kepentingan investor yang sah dan legal dengan semangat "manfaat yang harmonis, risiko bersama". Pada saat yang sama, Pemerintah Vietnam memastikan stabilitas politik, ketertiban dan keamanan sosial, serta stabilitas kebijakan sehingga investor dapat merasa aman dalam berbisnis dan beroperasi jangka panjang di Vietnam... "Tiga bersama" meliputi: mendengarkan dan memahami dengan bisnis dan masyarakat; berbagi visi dan tindakan untuk mengembangkan ekonomi, berkontribusi dalam mengembangkan hubungan kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi; bekerja sama, menikmati bersama, menang bersama, dan berkembang bersama. Saat menyampaikan hal ini kepada Perdana Menteri, Bapak Ted Osius dan perwakilan bisnis AS sangat mengapresiasi lingkungan investasi yang semakin membaik di Vietnam dan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan dukungan dari Pemerintah Vietnam. Para pelaku bisnis AS berkomitmen kuat untuk terus berinvestasi di Vietnam di bidang sains - teknologi, elektronik, penerbangan, mobil listrik, logistik, energi, layanan kesehatan, keuangan, e-commerce, pangan, dan pariwisata. Pepsi Group akan berinvestasi di dua pabrik modern baru yang menggunakan energi terbarukan, yaitu pabrik makanan di Ha Nam (senilai 90 juta dolar AS) dan pabrik minuman di Long An (lebih dari 300 juta dolar AS). Menanggapi hal ini, Perdana Menteri meminta para pelaku bisnis USABC untuk menyuarakan pendapat mereka kepada pemerintah AS guna mendorong pengakuan dini status ekonomi pasar Vietnam, dan segera menghapus Vietnam dari daftar negara yang membatasi ekspor teknologi tinggi ke AS. Perdana Menteri juga meminta para pelaku bisnis AS untuk terus memperluas skala, cakupan, dan objek investasi di Vietnam; transfer teknologi ke Vietnam, khususnya teknologi tinggi, untuk melayani industri yang sedang berkembang seperti ekonomi digital dan ekonomi sirkular.
Komentar (0)