Karena sektor industri Vietnam berada di bawah tekanan yang meningkat untuk beralih ke masa depan yang lebih hijau, banyak bisnis mulai mencari cara untuk mengurangi emisi, mengoptimalkan bahan baku, dan bergerak menuju target Net Zero.
Secara proaktif memproduksi bahan daur ulang
Dalam peralihan ini, Eco Polymers Company Limited yang berlokasi di Kawasan Industri Ho Nai (Distrik Ho Nai, Provinsi Dong Nai ) dianggap sebagai salah satu perusahaan perintis yang memilih arah berbeda: otonomi parsial dalam proses produksi, penggunaan kembali bahan daur ulang.

Bapak Duong Quang Tien, Direktur Pengembangan Bisnis dan Pasar Eco Polymers, mengatakan bahwa konversi hijau bukan hanya sekadar tren tetapi juga persyaratan wajib bagi para pelaku bisnis.
Menurut Bapak Tien, beberapa mitra di bidang produksi sepatu olahraga dan barang konsumsi menetapkan standar lingkungan yang semakin ketat. Semua merek sepatu besar mewajibkan material yang berasal dari biologis atau dari plastik daur ulang yang memenuhi GRS (Standar Daur Ulang Global).
"Agar dapat berpartisipasi secara mendalam dalam rantai pasokan global, Eco Polymers tidak dapat terus mengikuti model produksi tradisional. Kami memilih arah daur ulang material sebagai pendekatan teknologi inovatif, yang merupakan inti untuk membantu mengurangi emisi, mengoptimalkan sumber daya, dan meningkatkan nilai produk," ujar Bapak Tien.
Saat ini, perusahaan menguasai tahapan riset formula, sintesis bahan baku, desain cetakan, dan produksi otomatis secara bersamaan. Hal ini membantu perusahaan menjaga kualitas bahan daur ulang yang stabil, sebuah faktor yang seringkali dianggap sebagai hambatan dalam persaingan, terutama di pasar yang sulit seperti AS dan Eropa.

Menurut para ahli, industri sepatu olahraga di Vietnam mengonsumsi polimer dan busa dalam jumlah besar setiap tahun, tetapi sebagian besar masih harus diimpor. Namun, pengangkutan bahan baku sejauh ribuan kilometer secara signifikan meningkatkan biaya logistik, sementara pelaku bisnis tidak proaktif dalam mencari sumber pasokan.
"Dalam hal emisi, bahan baku impor dapat menyumbang 30-40% emisi dalam rantai produksi. Jika perusahaan domestik dapat memproduksi sendiri sebagian bahan baku tersebut, manfaatnya tidak hanya ekonomis tetapi juga dalam target pengurangan emisi nasional," ujar Bapak Tien.
“Teknologi baru” - platform menuju Net Zero
Untuk mencapai tujuan Net Zero, unit ini telah menerapkan berbagai teknologi inti secara bersamaan. Biomaterial dari minyak jarak membantu mengurangi 30-40% kandungan karbon material. Teknologi penggilingan, penyaringan, dan daur ulang limbah menjadi bahan baku baru sesuai standar GRS juga diterapkan. Di saat yang sama, optimalisasi reaksi busa dan simulasi kimia membantu mengurangi 12-18% konsumsi listrik, sehingga meningkatkan kualitas produk.

“Model terintegrasi kimia-sepatu-CNC mekanis yang langka di Vietnam ini membantu kami mempersingkat waktu produksi hingga 60-70%, mengurangi biaya investasi mesin hingga 40-50%, dan mengoptimalkan lini produksi sesuai dengan karakteristik masing-masing produk,” ujar Bapak Tien.
Menurut Direktur Penjualan dan Pengembangan Pasar Eco Polymers, orientasi pengembangan perusahaan didasarkan pada tiga pilar: sains dan teknologi sebagai fondasi, produksi hijau dengan bahan biologis dan daur ulang, penghematan energi dan data yang memenuhi standar internasional.
Pemantauan penggunaan listrik dan bahan baku secara real-time, beserta indikator untuk mengukur pengurangan gas rumah kaca, memenuhi persyaratan transparansi data dalam standar ESG.

Berkat kapasitas penelitian dan pengembangan, otonomi teknologi, desain mekanik dan cetakan, serta digitalisasi data produksi, Eco Polymers telah menjadi salah satu perusahaan pelopor dalam transformasi hijau di Vietnam.
Menurut Ibu Trinh Thi Hoa, Wakil Direktur Departemen Sains dan Teknologi Dong Nai, Departemen selalu berfokus pada promosi penerapan teknologi digital, transformasi digital, dan ketertelusuran produk di perusahaan. Solusi-solusi ini terkait dengan kriteria untuk membangun rantai nilai produksi-konsumsi yang transparan, hijau, dan berkelanjutan.
Sebagai badan penasihat bidang sains, teknologi, dan inovasi, Departemen Sains dan Teknologi Dong Nai menganggap ini sebagai langkah konkret untuk mewujudkan orientasi pembangunan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan ekonomi pengetahuan yang terus diupayakan oleh provinsi Dong Nai.
Huy Hoang
Sumber: https://vietnamnet.vn/doanh-nghiep-o-dong-nai-tien-phong-chuyen-doi-xanh-huong-toi-net-zero-2464419.html






Komentar (0)