Kesenjangan antara tujuan dan kenyataan
Menurut Bapak Chu Duc Hoang, Kepala Kantor Dana Inovasi Teknologi Nasional (Kementerian Sains & Teknologi), BUMN, terutama perusahaan-perusahaan terkemuka, memainkan peran penting dalam perekonomian , menyumbang sekitar 15% PDB negara. Untuk mempertahankan dan meningkatkan peran ini, mendorong pembangunan berbasis sains dan teknologi, inovasi, dan transformasi digital merupakan langkah yang tak terelakkan. Misalnya, untuk membawa bank-bank BUMN ke dalam kelompok 100 bank terkemuka di Asia, kita harus mengandalkan fondasi sains dan teknologi, inovasi, dan transformasi digital.
Faktanya, ada beberapa titik terang yang patut dicatat. Perusahaan-perusahaan pionir seperti EVN dengan kapabilitas transformasi digitalnya yang tinggi, atau Viettel dengan teknologi "buatan Vietnam" seperti 5G yang telah berhasil diterapkan, merupakan contoh yang umum.
Namun, gambaran keseluruhannya masih menantang. Saat ini, hanya sekitar 18-20% bisnis yang menerapkan kecerdasan buatan dan transformasi digital. Angka ini sangat rendah dibandingkan dengan target ambisius Vietnam untuk mencapai hampir 80% pada tahun 2050.
"Ini merupakan tantangan besar, yang mengharuskan kami untuk meneliti dan menerapkannya dengan giat," aku Bapak Hoang.

Untuk mengatasi tantangan ini, Pemerintah telah menerapkan serangkaian kebijakan yang kuat. Sejak dikeluarkannya Resolusi 52-NQ/TW, banyak dokumen arahan penting telah diterbitkan, termasuk resolusi 7 Pihak dan berbagai undang-undang khusus seperti Undang-Undang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Undang-Undang Transfer Teknologi, dan Undang-Undang Kecerdasan Buatan.
Baru-baru ini, serangkaian keputusan penting telah dikeluarkan, yang menciptakan koridor hukum yang kuat untuk kegiatan inovasi, seperti Keputusan 262 tentang organisasi sains dan teknologi, Keputusan 264 tentang perusahaan rintisan inovatif, atau Keputusan 268 tentang inovasi.
Dalam hal sumber daya, Pemerintah Pusat telah berkomitmen untuk mengalokasikan 1% dari anggaran negara untuk inovasi pada tahun 2025 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 3% dari PDB pada tahun-tahun berikutnya. Dengan tingkat investasi ini, total anggaran dapat mencapai VND95.000 miliar. Selain itu, 40% dari anggaran prioritas akan dialokasikan untuk teknologi baru seperti AI dan semikonduktor. Pemerintah juga telah menerbitkan daftar 11 teknologi strategis, yang menunjukkan tekadnya untuk menjadikan sains dan teknologi sebagai faktor inti.
Dana Inovasi Teknologi Nasional sendiri juga memiliki misi untuk mendukung bisnis melalui bentuk-bentuk seperti pinjaman, pendanaan, dan penyediaan voucher teknologi untuk menciptakan momentum pembangunan.
Pelajaran internasional dan 4 solusi terobosan untuk Vietnam
Menurut Bapak Hoang, pengalaman dari para raksasa teknologi merupakan pelajaran berharga. Di antaranya, Jerman telah mencapai tingkat otomatisasi sebesar 75%, Korea Selatan mendukung hingga 70% biaya transformasi digital untuk usaha kecil dan menengah, sementara Tiongkok berinvestasi 300 miliar dolar AS dalam program "Made in China 2025".
Dari pelajaran ini, Kepala Kantor Dana Inovasi Teknologi Nasional mengusulkan empat kelompok solusi terobosan untuk Vietnam.
Pertama, terus menyempurnakan kelembagaan. Tahun 2024-2025 merupakan periode bersejarah di mana DPR dan Pemerintah bekerja siang dan malam untuk mengesahkan puluhan undang-undang dan ratusan peraturan perundang-undangan. Transformasi mekanisme dan penerapannya secara fleksibel perlu terus dilakukan untuk menciptakan kelembagaan yang kuat, yang akan membantu dunia usaha memiliki peluang untuk berkembang.
Kedua, desentralisasikan secara bertanggung jawab. Selain desentralisasi antar tingkat pemerintahan, kementerian, dan lembaga, perlu dibangun mekanisme KPI yang terukur dan keluaran yang jelas. Setiap dolar modal negara yang diinvestasikan harus dihitung dan dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat diperkirakan.
Ketiga, bangunlah wadah uji. Terapkan model "kembaran digital" untuk menguji kebijakan dan ide baru di kota-kota besar, yang memungkinkan bisnis menciptakan momentum dari sains dan teknologi.
Keempat, manfaatkan teknologi strategis. Anggaplah 11 teknologi strategis yang dikeluarkan Pemerintah sebagai "perintah" bagi BUMN untuk fokus pada riset dan pengembangan produk-produk unggulan.
Bapak Hoang menegaskan bahwa baik Negara maupun perusahaan perlu bekerja sama untuk bertindak. Di pihak Negara, perlu terus mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi kesulitan dan menyederhanakan prosedur administratif, terutama dalam investasi di bidang sains dan teknologi.
Di sisi bisnis, Bapak Hoang menyarankan agar pelaku bisnis lebih berani berinvestasi. Ketika Pemerintah bersedia membelanjakan hingga 3% dari PDB, ini merupakan peluang emas bagi BUMN untuk memanfaatkan dan melakukan terobosan.
"Pengalaman dunia menunjukkan bahwa untuk berkembang, kita harus berinvestasi, dan berinvestasi dalam sains dan teknologi merupakan investasi yang bijaksana dan efektif. Ketika hambatan dihilangkan dan mekanisme pasca-kontrol diperkuat, kita akan memperoleh banyak keuntungan bagi pembangunan," pungkas Bapak Hoang.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/doi-moi-cong-nghe-la-dieu-kien-song-con-cho-doanh-nghiep-nha-nuoc/20251120093536179






Komentar (0)