Koridor hukum terpadu untuk sekolah
Keputusan 222/2025/ND-CP tanggal 8 Agustus 2025 tentang pengajaran dan pembelajaran bahasa asing (Keputusan 222/2025/ND-CP) berfokus pada bahasa Inggris dan diterapkan dari pendidikan umum hingga pendidikan kejuruan dan universitas, menggantikan Keputusan sebelumnya 72/2014 yang memiliki banyak keterbatasan.
Keputusan 222/2025/ND-CP menetapkan standar ketat pada program, materi, kapasitas guru dan kondisi pembelajaran, untuk memastikan konsistensi di seluruh negeri.

Bapak Hoang Minh Tuan, Kepala Departemen Pendidikan Menengah (Departemen Pendidikan dan Pelatihan Phu Tho ), mengatakan: "Keputusan 222/ND-CP merupakan koridor hukum yang penting untuk menerapkan kebijakan menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah. Tujuannya adalah untuk menstandardisasi dan menerapkan teknologi, tetapi pada saat yang sama tetap melestarikan identitas budaya Vietnam."
Salah satu poin penting dari Keputusan 222/2025/ND-CP adalah peningkatan signifikan standar kemahiran berbahasa asing guru. Oleh karena itu, guru sekolah dasar dan menengah harus mencapai minimal Level 4, sementara guru sekolah menengah atas dan kejuruan harus mencapai Level 5 sesuai kerangka kerja kemahiran berbahasa asing 6 level untuk Vietnam. Peraturan ini memotivasi guru untuk secara proaktif meningkatkan keahlian mereka guna memenuhi persyaratan pengajaran dwibahasa.
Bagi Phu Tho, kebijakan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah secara bertahap memiliki landasan hukum yang penting ketika Pemerintah mengeluarkan Keputusan 222/2025/ND-CP tanggal 8 Agustus 2025 tentang pengajaran dan pembelajaran bahasa asing.
Hal ini dianggap sebagai terobosan untuk menstandardisasi kualitas pengajaran, sekaligus mewujudkan semangat Kesimpulan 91-KL/TW Politbiro tentang peningkatan kemampuan berbahasa asing bagi masyarakat Vietnam di periode baru.
Sekolah proaktif, guru siap meningkatkan standar
Keputusan 222/2025/ND-CP memberikan lebih banyak otonomi kepada lembaga pendidikan ketika Kepala Sekolah/Direktur diizinkan untuk memilih mata pelajaran, materi, dan bentuk pengajaran dalam bahasa asing. Hal ini membantu sekolah dengan mudah membangun model yang sesuai dengan kondisi aktual.
Ibu Bui Thi Tam, seorang guru di Newton Inter-level School, berbagi: “Kami selalu proaktif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing, memperbarui teknologi, dan menerapkan metode pengajaran aktif untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan efektif.”

Dari perspektif manajemen, Ibu Hoang Nguyet Anh, Kepala Sekolah Newton Inter-level School, mengakui: Keputusan 222/2025/ND-CP merupakan pedoman penting, tetapi juga menimbulkan tantangan besar. Sekolah harus mempersiapkan dengan cermat, baik staf maupun materi pembelajaran, agar pembelajaran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Bahasa Inggris lebih mudah diakses.
Sesuai kebijakan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, mata pelajaran yang diprioritaskan untuk diterapkan dalam Bahasa Inggris meliputi Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi Informasi, dan Teknologi, yang merupakan bidang-bidang fundamental yang dapat dengan mudah mengintegrasikan bahasa ke dalam pengetahuan khusus. Calon siswa yang mendaftar untuk program ini akan diuji saat masuk untuk memastikan mereka memiliki kapasitas belajar yang memadai.
Dapat dilihat bahwa peningkatan kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, menjadi kebutuhan yang mendesak bagi lembaga pendidikan dalam konteks globalisasi dan transformasi digital yang kuat.
Bagi sekolah-sekolah di Phu Tho, ini merupakan pendorong penting untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah, yang berkontribusi dalam membangun generasi siswa yang percaya diri dan proaktif, serta siap memasuki lingkungan internasional.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/don-bay-dua-tieng-anh-thanh-ngon-ngu-thu-hai-trong-truong-hoc-o-phu-tho-post758406.html






Komentar (0)