Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications ini menandai langkah maju yang besar dalam bidang pengobatan presisi dan personalisasi, dengan menggunakan teknologi data canggih untuk menguraikan dampak mutasi gen pada kesehatan manusia.
Dengan menggabungkan model protein bertenaga AI dengan data pengurutan genom, tim menemukan mengapa beberapa protein lebih rentan terhadap mutasi berbahaya.
Secara khusus, tim peneliti menggunakan teknologi AI canggih AlphaFold yang dikembangkan oleh Google DeepMind untuk menganalisis dampak semua kemungkinan mutasi pada semua jenis protein dalam tubuh manusia.
"Evolusi telah menciptakan mekanisme perlindungan bagi protein-protein yang paling esensial, membantu mereka menghindari mutasi yang dapat mengganggu strukturnya, sementara protein-protein yang kurang penting tampaknya tidak memiliki ketahanan yang sama," kata Associate Professor Dan Andrews, yang memimpin penelitian tersebut.
Tim dari Sekolah Penelitian Medis John Curtin dan Sekolah Ilmu Komputer ANU juga menawarkan penjelasan mengapa gen yang tampaknya tidak penting sering kali memainkan peran besar dalam penyakit genetik.
“Penting untuk menentukan sistem genetik mana yang terganggu pada setiap individu, membantu memandu pengobatan yang paling tepat,” tambah Tn. Andrews.
Menurut Associate Professor Andrews, tujuan tim berikutnya adalah mengembangkan sistem otomatis yang dapat merekomendasikan perawatan efektif untuk setiap individu, berdasarkan data genetik dan patologis spesifik.
Sumber: https://nhandan.vn/dot-pha-trong-ai-mo-ra-huong-moi-trong-chan-doan-va-dieu-tri-benh-di-truyen-post876798.html
Komentar (0)