
Untuk menerapkan model-model ini, pemerintah daerah telah mengatur agar para pejabat bekerja di akhir pekan, menambah jam kerja, dan menyediakan layanan publik di area permukiman, sekolah, dan dusun-dusun. Dengan model "administrasi di rumah", gambaran para pejabat yang harus pergi ke gang-gang kecil terpencil atau mengarungi air di musim hujan ke setiap rumah untuk menjalankan prosedur administratif bagi warga sudah tidak asing lagi.
Semua model ini diimplementasikan sesuai hukum, cepat dan praktis, sehingga berkontribusi pada citra pemerintahan yang ramah, dekat dengan rakyat, dan bertanggung jawab. Bagi masyarakat, terutama lansia, penderita penyakit berat, atau mereka yang tinggal di daerah terpencil, akses ke prosedur kesehatan menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga menghemat waktu dan biaya.
Model-model yang disebutkan di atas telah membawa banyak manfaat nyata. Ketika para pejabat langsung mendatangi setiap dusun, permukiman, dan rumah tangga, mereka akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendengarkan masukan dan rekomendasi masyarakat tentang kehidupan atau permasalahan mereka dalam proses pelaksanaan prosedur administratif. Dari sana, pemerintah memiliki dasar dan rencana untuk menyesuaikan metode pelayanan dan meningkatkan proses penanganan dokumen. Memberikan layanan publik secara proaktif kepada masyarakat juga mencerminkan semangat inovasi dalam reformasi administrasi.
Bahkan, akhir-akhir ini banyak masyarakat yang sangat antusias untuk mendapatkan dukungan yang antusias, terutama dalam hal-hal yang sifatnya mendesak seperti pembuatan dokumen pribadi, pencatatan bantuan sosial, surat keterangan miskin... Hal ini dinilai sebagai langkah positif dalam membangun sistem administrasi yang lebih modern dan ramah terhadap masyarakat.
Meskipun banyak manfaatnya, berdasarkan catatan aktual, model-model ini masih menghadapi banyak kendala dalam implementasinya. Jumlah staf akar rumput sudah sedikit, sehingga harus membagi shift dan menambah jam kerja, sehingga menimbulkan tekanan besar pada pekerjaan dan waktu. Perjalanan ke daerah terpencil menghadapi banyak kendala, terutama di musim hujan. Beberapa prosedur administratif memerlukan peralatan khusus atau harus terhubung ke sistem data, sehingga sulit dilakukan di dusun, tempat tinggal, dan rumah. Beberapa orang belum familiar dengan model baru ini atau tidak memiliki dokumen yang diperlukan, sehingga para petugas harus melakukan perjalanan berkali-kali.
Kesulitan-kesulitan ini mengharuskan otoritas di semua tingkatan untuk memiliki strategi jangka panjang agar tidak hanya melayani masyarakat dengan lebih baik tetapi juga menjaga kekuatan dan "semangat" staf.
Selain itu, agar model "administrasi di rumah" dan "administrasi keliling" efektif dalam jangka panjang, pemerintah daerah perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pengurusan administrasi, melengkapi perangkat keliling khusus agar petugas dapat mengakses data kependudukan, melakukan penelusuran data, dan mencetak langsung di area keliling dan di rumah penduduk; perlu menyusun jadwal layanan keliling tetap, melakukan sosialisasi secara luas di setiap wilayah pemukiman agar penduduk dapat melakukan pencatatan, serta membatasi perjalanan berulang.
Daerah perlu memperkuat koordinasi dengan organisasi, sekolah atau bisnis di daerah untuk mendukung sumber daya manusia, peralatan, lokasi...
Mengevaluasi kepuasan masyarakat setelah setiap pelayanan juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menyempurnakan pemerintahan modern, mendekatkan pemerintah dengan masyarakat.
Sumber: https://nhandan.vn/dua-chinh-quyen-den-gan-hon-voi-nguoi-dan-post925599.html






Komentar (0)