FIFA selidiki insiden derby Amerika Selatan, poin tim Brasil kemungkinan dikurangi

"Tim Brasil menghadapi kemungkinan pengurangan poin, denda, atau larangan bermain 1 hingga 2 pertandingan di stadion kosong, dan mungkin harus bermain di tempat netral pada pertandingan mendatang di kualifikasi Piala Dunia 2026 di Amerika Selatan," kata saluran TV Globo.

Jika tim Brasil (baju kuning) dikurangi poin, mereka akan berada dalam situasi yang sangat sulit di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sebelum pertandingan melawan rival Argentina, Stadion Maracana, markas tim tuan rumah Brasil, membiarkan insiden kekerasan antar kelompok suporter kedua tim. Polisi kemudian masuk ke tribun untuk mengintervensi, tetapi bertindak terlalu keras dengan menggunakan tongkat untuk memukuli para suporter. Insiden itu terjadi tepat di depan para pemain Argentina dan Brasil yang sedang bersiap bermain, membuat semua orang marah. Para pemain kedua tim pun bergegas ke tribun untuk bereaksi. Kiper Argentina, Emiliano Martinez, bahkan ingin bergegas masuk ke tribun untuk menghentikan polisi Brasil yang memukuli para suporter.

Insiden tersebut mengakibatkan banyak penggemar terluka, termasuk setidaknya satu penggemar dengan cedera kepala serius yang harus dilarikan ke ruang gawat darurat, sehingga menimbulkan kekacauan di tribun penonton. Pemain legendaris Messi kemudian meminta seluruh tim Argentina untuk masuk ke ruang ganti dan tidak bermain sampai insiden tersebut diselesaikan. Insiden tersebut menghentikan pertandingan selama hampir 30 menit.

Gambar kekerasan di tribun stadion Maracana dan polisi menggunakan tongkat untuk memukul penonton

Penggemar yang terluka parah dibawa ke ruang gawat darurat

Setelah pertandingan, Messi mengkritik: "Kami tidak bisa bermain dalam situasi seburuk ini. Kami melihat langsung polisi Brasil memukuli orang-orang, mereka bahkan memukuli kerabat kami. Ini juga terjadi di final Copa Libertadores baru-baru ini dan di sini. Mereka lebih fokus pada hal itu daripada sepak bola. Itulah sebabnya kami meninggalkan lapangan agar semuanya dapat ditangani dengan baik dan lebih tenang."

"Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) menghadapi sanksi berdasarkan Pasal 17 kode disiplin FIFA, yang menyatakan bahwa 'tim tuan rumah bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan sebelum, selama, dan setelah pertandingan.' Tim tuan rumah juga akan bertanggung jawab atas segala insiden yang terjadi sebelum, selama, dan setelah pertandingan," kata TV Globo.

Messi bereaksi keras terhadap insiden di mana sebagian besar penggemar Argentina dipukuli dengan tongkat oleh polisi Brasil di tribun.

"Tidak ada tempat sama sekali untuk kekerasan dalam sepak bola, baik di dalam maupun di luar lapangan. Insiden seperti yang terjadi pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Brasil dan Argentina di Maracana, tidak memiliki tempat dalam olahraga maupun masyarakat kita. Tanpa terkecuali, semua pemain, penggemar, staf, dan ofisial harus aman, terjamin kondisinya untuk bermain dan menikmati sepak bola. Saya mendesak otoritas terkait untuk memastikan hal ini dan menghormatinya di semua tingkatan," tulis Presiden FIFA Gianni Infantino dalam sebuah pesan yang diunggah di akun Instagram-nya pada 23 November.

TV Globo juga berkomentar bahwa jika tim Brasil dihukum oleh FIFA atas insiden di atas, itu akan menjadi bencana. Dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 di Amerika Selatan, tim Brasil berada di peringkat ke-6 dengan hanya 7 poin setelah 6 pertandingan, hanya unggul 2 poin dari tim peringkat ke-7, Paraguay. Di wilayah Amerika Selatan, dengan 10 tim yang bertanding dalam sistem kompetisi penuh, 6 tim teratas akan lolos ke Piala Dunia 2026, dan tim ke-7 akan bertanding di babak play-off Interkontinental untuk memperebutkan tiket.

Tautan sumber: https://thanhnien.vn/fifa-dieu-tra-su-co-tran-derby-nam-my-doi-tuyen-brazil-co-the-bi-tru-diem-185231123200250082.htm