"Ke mana pun aku pergi, aku selalu mengingat tanah kelahiranku. Alun-alun desa, sumur, pohon beringin di depan kuil." Menjelang Tết, bait-bait puisi karya Quoc Phuong ini terasa begitu menyentuh, terutama di kalangan warga Vietnam yang tinggal di luar negeri.
Belajar dan bekerja di luar negeri berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke Vietnam untuk Tết (Tahun Baru Imlek), tetapi kaum muda Generasi Z masih mengingat dan ingin melestarikan tradisi Vietnam di negeri asing.
Foto hidangan Tet (Tahun Baru Imlek) yang disiapkan oleh keluarga Huong di AS.
FOTO: DO THI HUONG
Meskipun telah tinggal dan bekerja di Australia selama delapan tahun, setiap Tahun Baru Imlek, keluarga Nguyen Dieu Linh (lahir tahun 1999) masih mempertahankan tradisi memberikan uang keberkahan dan mengunjungi kuil-kuil di Melbourne untuk berdoa memohon berkah. "Saya ingat selama pandemi Covid-19, kerabat begadang hingga larut malam membungkus dan memasak kue ketan (banh chung) untuk diberikan kepada mereka yang tidak bisa pulang kampung untuk Tết. Kami juga dengan hati-hati memberikan kue-kue ini kepada teman dan kerabat sebagai harapan untuk tahun baru yang makmur dan hangat," cerita Linh.
Namun, menemukan bahan-bahan untuk membuat makanan Vietnam bukanlah hal mudah bagi mahasiswa internasional di pusat kota Australia. "Sangat sulit menemukan daun pisang untuk membungkus banh chung (kue beras ketan Vietnam), pasta beras fermentasi untuk membuat tumis siput dengan pisang dan tahu, serta rempah-rempah aromatik seperti kangkung dan ketumbar untuk menciptakan cita rasa khas masakan Vietnam ," menurut Linh.
Ibu Linh dan teman-temannya sedang membuat banh chung (kue beras tradisional Vietnam) untuk Tet (Tahun Baru Imlek).
FOTO: NGUYEN DIEU LINH
Meskipun demikian, ia tetap gigih menyiapkan hidangan tersebut. Ibu Linh mengatakan bahwa ia membawa makanan Vietnam ke perusahaan untuk diperkenalkan kepada rekan-rekannya, meskipun menghadapi banyak tatapan waspada tentang hidangan seperti siput, durian, dan pasta udang… Lambat laun, rekan-rekan Ibu Linh dari Australia mulai menyukai makanan Vietnam . “Saya bahkan membawa Tet (Tahun Baru Vietnam) ke perusahaan saya. Makanan Vietnam adalah yang terbaik,” kata Ibu Linh. “Meskipun saya telah tinggal dan bekerja di luar negeri untuk waktu yang lama, saya selalu membawa keyakinan yang kuat bahwa setiap langkah yang saya ambil akan meninggalkan kenangan tentang orang-orang Vietnam di hati orang-orang di sana. Kita tidak pergi ke luar negeri untuk berasimilasi, tetapi untuk berintegrasi, untuk menunjukkan kepada teman-teman internasional keindahan budaya orang Vietnam yang telah lama ada,” ungkap Ibu Linh.
Ibu Linh sedang mendekorasi perusahaan tempatnya bekerja di Australia untuk menyambut Tet (Tahun Baru Imlek Vietnam).
FOTO: NGUYEN DIEU LINH
Ibu Linh dan keluarganya berfoto mengenakan pakaian tradisional Vietnam, ao dai, untuk merayakan Tet (Tahun Baru Imlek).
FOTO: NGUYEN DIEU LINH
Liburan Tet tahun ini kembali menjadi momen tak terlupakan bagi Do Thi Huong (lahir tahun 2001), seorang mahasiswi di Universitas Massachusetts Amherst di Massachusetts (AS). Menjelang Tet, Huong semakin merindukan kampung halamannya. Ia mengaku, "Meskipun jauh dari rumah, menjaga tradisi Tet saat tinggal di luar negeri tidak hanya melestarikan budaya tradisional tetapi juga memperkuat ikatan keluarga."
Huong mengenakan ao dai (pakaian tradisional Vietnam) dan berfoto dalam suasana Tet (Tahun Baru Vietnam) di Amerika.
FOTO: DO THI HUONG
Huong mengatakan bahwa keluarganya biasanya mendekorasi rumah untuk menciptakan suasana meriah menyambut Tet, menyiapkan persembahan untuk menunjukkan rasa syukur kepada leluhur, dan berfoto bersama kerabat dengan mengenakan pakaian tradisional ao dai. Selain itu, sebagai seorang pelajar, Huong sering berpartisipasi dalam klub-klub Vietnam untuk bertemu sesama warga negara, bertukar pengalaman budaya, dan menikmati suasana Tet meskipun jauh dari rumah.
Keluarga Huong mendekorasi rumah mereka di Amerika untuk Tet (Tahun Baru Imlek Vietnam).
FOTO: DO THI HUONG
Dupa yang digunakan untuk meramal nasib selama Tet (Tahun Baru Vietnam) di AS.
FOTO: DO THI HUONG
Huong selalu bangga menjadi orang Vietnam dan menganggap pelestarian tradisi sangat penting untuk menegaskan identitasnya dan menyebarkan nilai-nilai luhur kepada teman-teman internasional. “Generasi muda, mereka yang tinggal dan belajar di luar negeri, adalah jembatan istimewa antara Vietnam dan dunia , antara tradisi dan modernitas. Saya selalu mengingatkan diri sendiri untuk mengingat dan melestarikan kebanggaan nasional saya sehingga ke mana pun saya pergi, saya tidak akan pernah melupakan akar saya,” Huong berbagi.
Sumber: https://thanhnien.vn/gen-z-viet-don-tet-noi-xu-nguoi-18525012508293998.htm






Komentar (0)