Para pemimpin Malaysia telah mendesak para peserta festival Thaipusam untuk tidak memecahkan kelapa karena kekurangan kelapa.
Harga kelapa di Malaysia melonjak, mendorong para pemimpin untuk meminta umat Hindu untuk tidak memecahkan kelapa selama festival Thaipusam. - Foto: CNA
Menurut CNA, harga kelapa di Malaysia meroket di tengah kelangkaan kelapa yang disebabkan oleh cuaca buruk. Para pemimpin Malaysia bahkan mendesak para peserta festival Hindu Thaipusam untuk menahan diri dari kegiatan memecahkan kelapa.
R Nadarajah, kepala komite kuil Hindu Batu Caves, mengatakan bahwa ia secara pribadi akan menyarankan para jemaah untuk hanya memecahkan satu buah kelapa saja.
"Selama Anda melakukannya dengan tulus, jumlah kelapa yang Anda pecahkan tidak masalah," kata R Nadarajah dari Batu Caves.
Chow Kon Yeow, pemimpin Asosiasi Konsumen Penang, juga mendesak masyarakat untuk mengurangi penggunaan kelapa selama festival Thaipusam. “Umat Buddha sebaiknya mengurangi penggunaan kelapa selama Thaipusam untuk menghindari dampak terhadap ketahanan pangan konsumen,” kata Chow Kon Yeow dalam sebuah acara akhir pekan lalu.
Festival Thaipusam di Malaysia didedikasikan untuk pemujaan dewa Murugan. Selama festival, para pemuja memecahkan kelapa sebagai cara untuk menyucikan diri, dan tindakan memecahkan kelapa juga melambangkan penyerahan diri seseorang kepada egonya. Banyak pemuja percaya bahwa semakin banyak kelapa yang dipecahkan, semakin banyak keberuntungan yang akan mereka dapatkan.
Tahun ini, festival Thaipusam akan berlangsung pada tanggal 11 Februari.
Kelangkaan kelapa telah dilaporkan di surat kabar Malaysia, terutama karena permintaan kelapa meningkat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek dan Thaipusam, serta bulan puasa Ramadhan.
Harga kelapa di Malaysia telah meningkat karena penurunan produksi kelapa yang disebabkan oleh cuaca ekstrem. Anba Coconut Trading, salah satu pemasok kelapa terbesar di Malaysia utara, mengatakan bahwa hasil panen kelapa di perkebunannya telah turun sebesar 80-90%.
"Pohon-pohon kelapa tampak baik-baik saja, tetapi hasil buahnya menurun drastis. Saya cukup bingung karena belum pernah menyaksikan hal seperti ini sebelumnya," kata Ibu P Sarasvathy, pemilik Perusahaan Perdagangan Kelapa Anba, kepada media.
NV Subbarow, seorang pejabat pendidikan di Asosiasi Konsumen Penang, mengatakan harga kelapa di Malaysia kini telah mencapai RM 3,90 (sekitar US$0,88) per buah, meningkat RM 1,30 dari harga sebelumnya sebesar RM 2,60 per buah kelapa.
Sumber: https://tuoitre.vn/gia-dua-tang-vot-malaysia-de-nghi-nguoi-dan-tiet-kiem-dua-20250204113013767.htm






Komentar (0)