Draf tersebut disusun oleh Kementerian Keuangan dan sedang ditinjau oleh Kementerian Kehakiman .
Resolusi ini hanya berlaku untuk rumah tangga dan individu; resolusi ini tidak mengatur kasus konversi lahan pertanian murni menjadi lahan permukiman. Secara khusus, rancangan ini diharapkan hanya berlaku untuk kasus konversi lahan menjadi lahan permukiman dari jenis-jenis lahan berikut: lahan kebun, kolam, lahan pertanian yang berada dalam satu bidang lahan dengan lahan permukiman di kawasan permukiman tetapi belum diakui sebagai lahan permukiman; lahan kebun, kolam yang melekat pada lahan permukiman tetapi pengguna lahan telah membagi bidang lahan untuk pengalihan hak, atau unit survei telah membaginya menjadi bidang-bidang lahan terpisah sebelum 1 Juli 2004.
Rancangan undang-undang tersebut juga akan menerapkan mekanisme baru untuk menghitung retribusi penggunaan lahan. Oleh karena itu, Pemerintah akan menetapkan kerangka kerja tarif retribusi minimum dan menugaskan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi untuk menetapkan tarif retribusi spesifik di wilayahnya.
Tarif pemungutan yang diusulkan dibagi berdasarkan batas alokasi lahan sebagai berikut: untuk area dalam batas tersebut, tarif pemungutan minimum adalah 30% dari biaya penggunaan lahan sesuai peraturan yang berlaku. Untuk area yang melebihi batas (tetapi tidak melebihi 500 m²), tarif pemungutan minimum adalah 50% dari biaya penggunaan lahan sesuai peraturan yang berlaku. Untuk area yang melebihi batas lebih dari 500 m², tarif pemungutan adalah 100% dari biaya penggunaan lahan.
Setiap rumah tangga atau individu hanya berhak atas kebijakan preferensial ini satu kali. Perubahan penggunaan lahan selanjutnya akan memerlukan pembayaran 100% biaya penggunaan lahan sebagaimana ditentukan.
Resolusi ini merupakan solusi sementara yang berlaku sejak tanggal penandatanganan hingga tanggal 28 Februari 2027 untuk menangani permasalahan yang mendesak sambil menunggu Undang-Undang Pertanahan (yang telah diubah).
Menurut Kementerian Keuangan, tujuan pembatasan luas areal preferensial tidak lebih dari 500 meter persegi adalah untuk mendukung kebutuhan perumahan rakyat yang sah, sekaligus membatasi spekulasi dan penumpukan lahan pertanian yang luas untuk mendapatkan keuntungan dari kebijakan tersebut.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/giai-phap-tinh-the-xu-ly-viec-tien-su-dung-dat-tang-qua-cao-khi-chuyen-dat-nong-nghiep-sang-dat-o-post812405.html
Komentar (0)