Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial mengusulkan agar pegawai yang mencapai usia pensiun dan telah membayar asuransi sosial selama 15 tahun atau lebih akan berhak atas pensiun.
Pekerja yang telah membayar asuransi sosial selama 15 tahun mungkin memiliki pensiun yang lebih sederhana daripada mereka yang telah membayar untuk periode yang lebih lama, tetapi mereka tetap menerima pensiun bulanan, yang disesuaikan secara berkala oleh Negara, dan menikmati asuransi kesehatan .
Dalam pengajuan Pemerintah kepada Proyek Undang-Undang Asuransi Sosial (yang telah diubah), Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial mengusulkan perubahan peraturan bahwa pegawai yang mencapai usia pensiun dan telah membayar asuransi sosial selama 15 tahun atau lebih akan menerima pensiun bulanan.
Peraturan ini bertujuan untuk memberi peluang bagi mereka yang terlambat menjadi peserta jaminan sosial (mulai usia 45-47 tahun) atau yang tidak menjadi peserta secara terus-menerus, sehingga ketika mencapai usia pensiun, mereka tidak memiliki simpanan iuran jaminan sosial 20 tahun yang cukup untuk menerima uang pensiun setiap bulan, sehingga tidak perlu menerima jaminan sosial sekaligus.
Kementerian Ketenagakerjaan, Penyandang Disabilitas, dan Sosial menyatakan bahwa peraturan yang mengurangi jumlah minimum tahun iuran jaminan sosial untuk menerima pensiun bulanan dari 20 tahun menjadi 15 tahun hanya berlaku untuk kasus pensiun berdasarkan Pasal 71, dan tidak untuk kasus pensiun berdasarkan Pasal 72 (kasus pensiun dini sebelum usia yang ditentukan). Untuk kasus pensiun dini sebelum usia yang ditentukan, setiap tahun pensiun dini akan mengurangi tingkat pensiun sebesar 2%.
Pensiun bulanan bagi pegawai yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dihitung sebesar 45% dari gaji pokok rata-rata pegawai yang dibayarkan setiap bulan untuk pembayaran jaminan sosial; untuk pegawai laki-laki dibayarkan selama 20 tahun, untuk pegawai perempuan dibayarkan selama 15 tahun, kemudian untuk setiap tambahan satu tahun pembayaran dihitung sebesar 2%, dengan maksimum sebesar 75%.
Dalam hal pegawai laki-laki memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 Undang-Undang ini dan telah membayar iuran jaminan sosial selama 15 tahun tetapi kurang dari 20 tahun, maka setiap tahun pembayaran iuran jaminan sosial mendapat imbalan pensiun sebesar 2,25%.
Apabila seorang pegawai berhak atas pensiun, tetapi masa pembayaran jaminan sosial yang digunakan untuk menghitung pensiun kurang dari 15 tahun, maka setiap tahun pembayaran jaminan sosial sesuai dengan tingkat pensiun sebesar 2,25%.
Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial berpendapat, dengan adanya regulasi di atas, maka besaran pensiun bagi mereka yang telah membayar iuran jaminan sosial selama 15 tahun atau lebih, kemungkinan lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang telah membayar iuran lama, apabila gaji yang dijadikan dasar pembayaran jaminan sosial wajib atau penghasilan yang dijadikan dasar pembayaran jaminan sosial sukarela adalah sama.
Namun, kasus-kasus ini sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pensiun, mereka menerima asuransi sosial secara sekaligus (jika mereka tidak memilih untuk membayar secara sukarela sekaligus untuk periode yang hilang), sekarang akan memiliki kesempatan untuk menerima pensiun bulanan.
Dengan demikian, meskipun besaran pensiunnya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan masa pembayaran yang panjang, namun dengan besaran pensiun yang tetap setiap bulannya, yang secara periodik disesuaikan oleh Negara dan selama masa pensiun, maka dana jaminan sosial akan membiayai jaminan kesehatan, yang akan memberikan kontribusi bagi terjaminnya kelangsungan hidup para pekerja di masa tuanya.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)