Penangguhan tersebut ditandatangani oleh Ibu Roopa P, Wakil Sekretaris Kementerian Pendidikan Tinggi (Sektor Teknis) pada pertengahan Agustus, dan akan berlaku hingga penyelidikan internal selesai.

Sesuai peraturan, calon dosen harus memiliki gelar doktor, gelar pascasarjana di bidang yang relevan, dan setidaknya tiga tahun pengalaman mengajar. Jika tidak memiliki gelar doktor, mereka harus memiliki gelar pascasarjana, setidaknya lima tahun pengalaman, dan harus menyelesaikan program doktor dalam waktu tujuh tahun sejak diterima bekerja.

Bang Cap.jpg
Penggunaan ijazah palsu bukan hal yang aneh di India. Foto ilustrasi: Unsplash

Ibu Gyaneshwari dipertimbangkan untuk kategori kedua, yang berarti ia tidak memiliki gelar doktor tetapi harus membuktikan lima tahun pengalaman mengajar. Namun, setelah pengaduan diajukan yang mempertanyakan keaslian dokumennya, pihak berwenang membuka penyelidikan dan menyimpulkan bahwa ia telah memberikan ijazah palsu untuk menipu dewan rekrutmen.

Berdasarkan hasil investigasi, pemerintah negara bagian telah mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan sementara Ibu Gyaneshwari dari pekerjaannya.

Kasus Ibu Gyaneshwari bukanlah kasus yang terisolasi.

Di India, masalah ijazah dan sertifikat palsu telah ada selama bertahun-tahun, menyebar dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga layanan sipil. Banyak investigasi telah menemukan ratusan guru, dokter, dan pegawai negeri sipil yang menyerahkan dokumen palsu untuk direkrut. Menanggapi situasi ini, pemerintah negara bagian terus meluncurkan kampanye untuk meninjau dan memperketat proses verifikasi ijazah.

Baru-baru ini, negara bagian Rajasthan menemukan banyak dosen dan staf menggunakan ijazah palsu untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi. Di Uttar Pradesh, ratusan dosen dipecat setelah catatan mereka diperiksa ulang. Karnataka juga mengungkap penipuan beasiswa besar-besaran. Meskipun telah berulang kali diperingatkan, jaringan ijazah palsu, universitas palsu, dan ijazah kedokteran palsu masih terus ada, menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan belum cukup kuat.

Sumber: https://vietnamnet.vn/giang-vien-bi-dinh-chi-vi-nop-chung-chi-kinh-nghiem-gia-de-trung-tuyen-2433383.html