Pada sore hari tanggal 11 Oktober, di bawah tuan rumah Malaysia - Ketua bergilir Komite Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di New Delhi (ANDC), Pameran Budaya dan Kuliner ASEAN 2025 (ASEAN Bazaar 2025) berlangsung di ibu kota New Delhi, India.
Menurut seorang koresponden VNA di New Delhi, acara tahunan ini merupakan kesempatan khusus untuk menghormati dan mempromosikan keberagaman budaya, masakan, dan tradisi negara-negara Asia Tenggara, sambil mempromosikan pertukaran antarmasyarakat, memperkuat solidaritas dan persahabatan di antara negara-negara anggota di kawasan tersebut.

Pameran ini dihadiri oleh para Duta Besar, Kuasa Usaha ASEAN, dan perwakilan diplomatik Timor Leste di India, beserta seluruh pejabat, pasangan, anggota keluarga, dan ribuan pengunjung lokal maupun internasional. Menariknya, seluruh negara anggota ASEAN berpartisipasi dengan stan-stan berwarna-warni yang menampilkan jejak budaya mereka masing-masing.
Dalam pidato pembukaannya, Komisaris Tinggi Malaysia untuk India, Dato' Muzafar Shah Mustafa, menekankan bahwa ASEAN Fair bukan hanya kegiatan pertukaran budaya dan kuliner, tetapi juga simbol nyata dari semangat persatuan, solidaritas, dan kerja sama - nilai-nilai inti yang membentuk identitas komunitas ASEAN.
Ia juga mengapresiasi semangat koordinasi yang erat antara Kedutaan Besar ASEAN di India dalam menyelenggarakan acara bersama, dengan menghadirkan pertunjukan seni khusus kepada publik, beserta produk budaya dan kuliner yang unik, yang jelas menunjukkan semangat solidaritas dan persahabatan di antara negara-negara anggota.
Dalam suasana yang hangat dan bersahabat, masing-masing negara memperkenalkan makanan khas tradisional, produk kerajinan tangan, dan pertunjukan seni yang sarat dengan jati diri nasional.
Stan Vietnam menarik banyak pengunjung dengan hidangan terkenal seperti pho, lumpia goreng, keripik udang, dan kopi, menghadirkan cita rasa masakan Vietnam yang kaya dan canggih.
"Saya mencoba pho, lumpia, keripik udang, dan kopi Vietnam – semuanya lezat. Saya sangat menyukai lumpia, rasanya luar biasa!" kata Deepali, seorang warga New Delhi.
Maurice dari Jerman mengungkapkan kesan mendalamnya: “Sejauh ini, saya sudah makan lumpia goreng Vietnam 5 kali seumur hidup, dan setiap kali saya merasa sangat lezat. Masakan Vietnam benar-benar memikat saya. Saya yakin siapa pun yang mencobanya akan langsung menyukainya!”
Di pekan raya itu juga, para pejabat wanita Vietnam beserta istri-istri mereka membawakan pertunjukan Ao Dai yang anggun disertai lagu daerah "Pakis Air Terapung" diiringi alunan biola yang merdu dan dalam, menjadikan suasana pekan raya terasa hangat dan penuh karakter Vietnam.

Dengan alunan lagu "Hello Vietnam", para model Ao Dai Vietnam berjalan dengan anggun dan gerakan yang anggun, memikat bahkan tamu yang paling teliti sekalipun, menciptakan sudut budaya Vietnam yang semarak, sekaligus mengirimkan pesan tentang kecanggihan, identitas yang kaya, dan keramahtamahan Vietnam kepada teman-teman internasional.
Di pameran tersebut, pengunjung sangat terkesan dengan film dokumenter yang merayakan ulang tahun ke-80 Revolusi Agustus dan Hari Nasional Republik Sosialis Vietnam, yang ditayangkan secara jelas di layar besar di area acara.
Gambar-gambar bersejarah dan melodi lagu-lagu revolusioner yang familiar telah menciptakan suasana khidmat dan membanggakan, sekaligus membantu teman-teman internasional lebih memahami perjalanan perjuangan kemerdekaan dan pembangunan rakyat Vietnam.
Dengan partisipasi besar-besaran dan semangat solidaritas, Pameran Budaya dan Kuliner ASEAN 2025 tidak hanya menjadi tempat bertemunya warna dan cita rasa Asia Tenggara di jantung kota New Delhi, tetapi juga simbol nyata persahabatan, kerja sama, dan kohesi regional di era baru.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/van-hoa-va-am-thuc-viet-len-ngoi-giua-long-thu-do-an-do-post1069736.vnp
Komentar (0)