Pada pagi hari tanggal 25 November, Rumah Sakit Umum Quang Tri mengumumkan bahwa setelah hampir sebulan perawatan, kesehatan pasien HVHR (berusia 17 tahun, tinggal di komune Dakrong) pulih dengan cepat, dengan kewaspadaan dan mobilitas yang jelas membaik.
Pada tanggal 6 November, R. mengalami kecelakaan lalu lintas dalam perjalanan pulang dari sekolah akibat hujan deras yang membuat jalan licin. Ia dibawa ke Pusat Medis Dakrong untuk pertolongan pertama selama sekitar satu jam, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Quang Tri dalam kondisi serius yang mengancam jiwa dengan beberapa luka.

Siswa laki-laki tersebut pulih setelah perawatan.
Hasil diagnosa menunjukkan R mengalami kerusakan berat pada berbagai organ tubuhnya seperti trauma abdomen, fraktur batang femur, kerusakan jaringan lunak abdomen, punggung, pelvis, dada dan luka pada ginjal.
Secara khusus, pasien menderita patah tulang belakang parah pada segmen L2-L3 dengan hematoma ekstraspinal, memar sumsum tulang belakang, dan robekan meningeal tulang belakang, suatu kondisi yang berisiko meninggalkan gejala sisa serius.
Segera setelah resusitasi intensif, tim spesialis rumah sakit melakukan tiga operasi besar untuk mengobati cedera yang mengancam jiwa.
Departemen Bedah Umum melakukan operasi pengangkatan dan penjahitan cedera kolon transversal, serta menangani darah di rongga perut. Departemen Bedah Saraf melakukan intervensi pada tulang belakang posterior, mereduksi dislokasi tulang belakang L2-L3, menstabilkan segmen tulang belakang yang rusak dengan sekrup pedikel di bawah panduan C-arm, dan sekaligus memotong lamina, mengangkat hematoma ekstramedula, melepaskan kompresi, menangani sumsum tulang belakang yang remuk, dan menambal sumsum tulang belakang yang robek.
Departemen Trauma dan Bedah Luka Bakar melakukan operasi fusi femoralis dengan sekrup pengunci dan pelat melalui sayatan kecil, memastikan koreksi fraktur yang baik.
Kepala Rumah Sakit Umum Quang Tri mengatakan bahwa berkat koordinasi yang erat antar departemen spesialis dan penerapan teknologi canggih, pasien berhasil melewati masa kritis. Ketika mahasiswi tersebut dapat duduk dan tersenyum kembali, hal itu bukan hanya sebuah pencapaian medis, tetapi juga menjadi sumber semangat yang besar bagi tim medis untuk terus berupaya menyelamatkan nyawa pasien.
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/gianh-lai-su-song-cho-nam-sinh-gap-tai-nan-nguy-kich-tren-duong-di-hoc-ve-169251125074052402.htm






Komentar (0)